Per Selasa (6/9/2022), Badan Pengawas Pangan Singapura (SFA) menarik tiga produk dengan temuan kandungan alergen. Dua produk di antaranya adalah kecap manis dan saus sambal ABC yang berasal dari Indonesia.
SFA mengidentifikasi alergen sulfur dioksida pada kedua produk tersebut. Sementara ditemukan juga adanya kandungan asam benzoat pada saus sambal ayam goreng ABC.
Pihak SFA meyakinkan bahwa kedua kandungan tersebut masih dalam batas yang wajar. Namun, kandungan alergen itu bisa berbahaya bagi sejumlah konsumen yang memiliki alergi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alergen dalam makanan dapat mengakibatkan reaksi alergi pada individu yang sensitif terhadap kandungannya," tulis SFA dalam keterangan resminya, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (7/9/2022).
Apa Itu Sulfur Dioksida?
Dikutip dari laman Express Microscience, sulfur dioksida (SO2) digunakan sebagai pengawet karena memiliki sifat antimikroba. Ini berguna untuk menghindari pembusukan yang disebabkan oleh mikroorganisme dan sifat antioksidan untuk menghambat oksidasi kimia dan enzimatik.
Penggunaan SO2 umumnya ditujukan untuk beragam makanan dan minuman, seperti makanan ringan, biskuit, jus buah, sirup, anggur, cider, bis, sayuran dan buah segar atau kering, selai, kacang-kacangan, makanan laut, hingga daging.
Meski begitu, SO2 ini dapat menyebabkan dermatitis, urtikaria, hipotensi, sakit perut, dan diare pada orang yang sensitif dan bisa menimbulkan risiko bagi pengidap asma. Ini juga bisa menyebabkan reaksi alergi seperti sakit kepala dan mual pada individu yang rentan.
NEXT: Apa Itu Asam Benzoat?
Simak Video 'Penyebab Singapura Tarik Produk Saus dan Kecap ABC Asal Indonesia':
Apa Itu Asam Benzoat?
Asam benzoat merupakan kandungan yang umumnya terdapat pada buah-buahan segar, seperti buah beri. Ini juga senyawa antimikroba yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan di banyak makanan olahan, termasuk:
- Makanan yang dipanggang
- Saus salad
- Margarin
- Permen
- Permen karet
- Es krim
- Saus
- Jus dan soda
- Acar
Kandungan ini juga ditemukan di banyak produk kosmetik dan barang-barang lainnya seperti obat kumur, salep antijamur, hingga tisu bayi. Dikutip dari laman pH Proactive Health, kandungan ini kadang-kadang disebut sebagai benzoat yang juga terkandung dalam kacang-kacangan.
"Ini digunakan dalam minuman berkarbonasi dan masih, sirup, salad buah, icings, selai, jeli, diawetkan, margarin asin, daging cincang, acar dan relishes, pie, isian kue, salad siap, koktail buah, kecap, dan kaviar. Tingkat penggunaan berkisar antara 0,05 hingga 0,1 persen," dikutip dari laman Science Direct.
Meski digunakan untuk makanan, asam benzoat ini juga memiliki beberapa efek samping yang bisa terjadi pada beberapa orang. Misalnya seperti menyebabkan iritasi dan peradangan.
"Bagi sebagian orang, hal itu dapat menyebabkan iritasi dan peradangan. Ini juga dapat memicu gejala alergi makanan pada orang-orang tertentu, termasuk ruam, gatal dan bengkak," tulisnya yang dikutip dari laman Dr Axe.
"Jika Anda mengalami ini atau efek samping merugikan lainnya, disarankan untuk menghentikan penggunaan dan berkonsultasi dengan dokter Anda," pungkasnya.











































