.webp)
Seorang wanita berusia 22 tahun di Palembang, Nanda, viral di Tiktok seusai membagikan kisahnya mengidap tumor payudara gegara sering mengkonsumsi makanan bermicin. Nanda mengaku, bisa memakan makanan seperti seblak dan mi instan hampir setiap hari. Lantas, benarkah jajanan bermicin bisa memicu tumor?
"Aku sering mengonsumsi makanan kaya junk food, seblak, bakso, mie instan, terutama yang banyak mengandung MSG, frekuensinya ya bisa dibilang hampir setiap hari suka makan kaya gitu," terang Nanda pada detikcom, Selasa (13/9/2022).
Nanda menjelaskan, awalnya ia merasakan nyeri di payudara bagian kanan. Ia menyadari, terdapat benjolan pada payudaranya. Berdasarkan pemeriksaan dokter, terdapat tumor seukuran telur ayam di payudaranya. Nanda kemudian menjalani operasi pengangkatan tumor. Dikhawatirkan, ukuran tumornya kian membesar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu awal ngerasain nyeri di payudara sebelah kanan, besoknya langsung ke dokter. Saat sudah cek, ternyata ada tumor jinak dan ukurannya berdiameter sekitar 6 sentimeter, ya kira-kira sebesar telur ayam," jelas Nanda lebih lanjut.
"Setelah tau ada benjolan, langsung tanya hal itu ke teman, kebetulan ada teman yang punya gejala yang sama dan sudah dioperasi, nama penyakit itu adalah tumor jinak di payudara atau fibroadenoma mammae (FAM)," sambungnya.
Makanan Bermicin Bisa Bikin Tumor?
Spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (kanker) dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menegaskan, sebenarnya tidak ada hubungan antara konsumsi micin dengan risiko tumor dan kanker payudara.
"Tidak ada (hubungan konsumsi makanan bermicin dengan risiko tumor payudara)," jelas Prof Zubairi pada detikcom, Kamis (15/9).
"Tapi riwayat tumor jinak bisa kemudian menjadi kanker, tapi tidak semuanya. Jadi kalau kita mempunyai tumor, diperiksa, dibiopsi jinak, maka sedikit meningkatkan risiko. Tapi micin tidak ada hubungannya dengan risiko tumor dan kanker payudara," lanjutnya.
Namun memang, terdapat sejumlah faktor pemicu tumor dan kanker payudara yang bisa diubah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, terkait keaktifan gerak fisik, berat badan, dan kebiasaan minum alkohol.
"(Faktor pertama pemicu tumor dan kanker payudara) tidak aktif. Jadi kalau kita tidak olahraga, tidak aktif, banyak duduk, nonton TV. Jadi risikonya menjadi besar. Kedua adalah overweight atau obesitas, atau obesitas setelah menopause. Jadi hindari jangan sampai obesitas," jelas Prof Zubairi.
"Kemudian kalau ada riwayat replacement treatment, jadi pada orang yang menopause itu kadang-kadang sekitar vagina genitalianya terasa kering. Kemudian dulu orang pil untuk memperbaiki, itu berisiko. Riwayat reproduksi. Jadi kalau mempunyai hamilnya usia 30, hamil pertama di atas usia 30 tahun berisiko lebih tinggi," pungkasnya.
