Kandungan Gas Air Mata, Dipakai Polisi Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

ADVERTISEMENT

Kandungan Gas Air Mata, Dipakai Polisi Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Minggu, 02 Okt 2022 09:06 WIB
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Foto: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO
Jakarta -

Kandungan Gas Air Mata, Dipakai Polisi Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Petugas kepolisian menembakkan gas air mata saat terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menyebabkan setidaknya 127 orang meninggal dunia. Polisi mengungkapkan menembakkan gas air mata karena sudah terjadi keanarkisan di lapangan.

"Dalam prosesnya itu untuk melakukan upaya-upaya pencegahan sampai dilakukan (penembakan) gas air mata karena sudah anarkis, sudah menyerang petugas, merusak mobil, dan akhirnya kena gas air mata," kata Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta saat memberikan keterangan di Mapolres Malang, dikutip dari detikJatim, Minggu (2/10/2022).

Gas air mata pertama kali ditemukan oleh dua ilmuwan Amerika pada tahun 1928 dan Angkatan Darat AS mengadopsinya untuk mengendalikan kerusuhan pada tahun 1959.

Kandungan Gas Air Mata

Terlepas dari namanya, gas air mata bukanlah gas, melainkan bubuk bertekanan yang menciptakan kabut saat digunakan. Dikutip dari Healthline, komponen gas air mata yang paling umum digunakan adalah 2-chlorobenzalmalononitrile (gas CS).

Senyawa lain yang digunakan atau disarankan sebagai gas air mata termasuk bromoaseton, benzil bromida, etil bromoasetat, xylyl bromide, dan α-bromobenzyl sianida.

Komponen gas air mata lain yang umum termasuk oleoresin capsicum (semprot merica), dibenzoxazepine (gas CR), dan chloroacetophenone (gas CN).

Kontak dengan gas air mata menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan, mata, dan kulit. Rasa sakit terjadi karena bahan kimia dalam gas air mata mengikat salah satu dari dua reseptor yang disebut TRPA1 dan TRPV1.

TRPA1 adalah reseptor rasa sakit yang sama dengan minyak dalam mustard, wasabi, dan lobak untuk memberi mereka rasa yang kuat. Gas CS dan CR dalam gas air mata lebih dari 10.000 kali lebih kuat daripada minyak yang ditemukan dalam sayuran ini.

NEXT: Efek gas air mata



Simak Video "Kata Ahli soal Gas Air Mata Sebabkan Kematian di Tragedi Kanjuruhan"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT