Fakta-fakta Gender Netral, Ramai Lagi gegara Nyla Anak Nadya Hutagalung

Fakta-fakta Gender Netral, Ramai Lagi gegara Nyla Anak Nadya Hutagalung

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 06 Okt 2022 06:00 WIB
Fakta-fakta Gender Netral, Ramai Lagi gegara Nyla Anak Nadya Hutagalung
Nadya Hutagalung (Foto: Instagram @nadyahutagalung)
Jakarta -

Belakangan, warganet dibuat penasaran oleh pilihan gender netral Nyla, anak Nadya Hutagalung. Dalam sebuah postingan Instagramnya @nadyahutagalung pada 23 September lalu, Nadya menyebut Nyla dengan panggilan Alex.

"Wait. What?! Who is this human?! Where did my #lilchick go?! Even though I see Alex ( Nyla ) EVERYDAY. Suddenly, after lunch this individual appeared in front of me. In fact, I don't think I even saw this person, only my camera did," tulis Nadya, dilihat detikcom Rabu (5/10/2022).

"Mereka (they) ingin nama yang lebih gender netral," tulis Nadya dalam bahasa Inggris ketika menjawab pertanyaan warganet soal perubahan nama putrinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Gender Netral?

Gender netral disebut juga sebagai non-biner. Terkait definisinya, gender netral merujuk pada seorang yang tidak mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki maupun perempuan.

ADVERTISEMENT

Ini berbeda dengan biner, yakni identitas gender yang merujuk pada jenis kelamin seseorang. Hal ini diungkapkan oleh CSE officer Rutgers Sanyulandy Leowatu, SKM, M.Sexol.

"Biner atau non-biner ini adalah identitas gender seseorang, artinya bagaimana seseorang merasakan dirinya sendiri terhadap gendernya," katanya kepada detikHealth, Minggu (21/8/2022).

Umumnya, identitas gender seseorang sejalan dengan jenis kelamin saat mereka lahir. Orang juga sering menganggap identitas gender sebagai biner, yakni pria atau wanita.

Namun, beberapa orang mungkin tidak dapat mengkonseptualisasikan identitas gender mereka dalam istilah biner. Ia juga menegaskan bahwa non-biner ini tidak sama dengan orientasi seksual, sebab keduanya memiliki terminologi yang berbeda.

"Dia tidak masuk dalam pengkategorian biner, tidak secara eksklusif maskulin atau feminim," kata Sanyu.

"Non-biner ini bukan orientasi seksual, itu identitas gender," sambungnya.

Selain netral dan non-biner, dikutip dari Medical News Today istilah lain yang digunakan untuk menyebut ini seperti jenis kelamin netral, null-gender, dan tanpa gender.

Kenapa Ada Istilah Gender Netral?

Menurut psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ dari RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, ada beberapa faktor yang mempengaruhi identitas gender seseorang. Faktor pertama adalah biologis.

"Itu pertama faktor biologis, memang secara kromosom atau secara genetik mempengaruhi seksualitasnya, kedua faktor psikologis, mental kejiwaan seseorang, pikiran, mood, dan perasaan yang bersangkutan bisa mempengaruhi," jelasnya pada detikcom, Senin (22/8/2022)

Selain itu, faktor kehidupan sosial juga bisa berpengaruh. Misalnya, hubungan dengan orang-orang atau komunitas tertentu yang memiliki pemikiran dan identitas serupa, yang bisa mendorong seseorang untuk menentukan identifikasi gendernya.

Faktor lainnya bisa berupa emosi, nilai dan norma, hingga aspek spiritualitas juga dapat berpengaruh pada keragaman identitas seksual hingga gender.

"Misalnya seperti apa sih kaidah yang dia pegang, kenapa dia bisa netral, atau lebih maskulin, lebih feminin? Itu bisa jadi dari bacaan-bacaan yang dia dapatkan, dari pengetahuan, dari orang lain yang berbicara mungkin," jelas dr Lahargo.

"Juga ajaran agama yang dia percaya itu mengizinkan nggak ya dia seperti itu, boleh nggak ya dia seperti itu," lanjutnya.

NEXT: Beda Gender Netral dengan Androgini hingga Panseksual

Apa Bedanya dengan Panseksual-Androgini?

Jika berbicara soal identitas gender, erat kaitannya dengan istilah ekspresi gender dan orientasi seksual. Beberapa yang diketahui mulai dari androgini sampai panseksual.

Sanyu mendefinisikan androgini sebagai ekspresi gender dengan karakteristis tertentu. Bisa jadi mereka tampak feminim atau maskulin, di luar identitas gender mereka.

Ia juga menggarisbawahi androgini tidak terkait dengan orientasi seksual.

"Kalau identitas gender kan bagaimana mengidentifikasi diri kita kan, kalo androgini itu bagaimana persepsi diri orang waktu melihat diri kita," jelasnya.

Sementara panseksual, didefinisikan sebagai seorang yang tertarik pada siapapun, tanpa memandang jenis kelamin, identitas, atau identitas gender mereka. Meski tidak selalu tertarik pada semua orang, tapi biasanya bisa terbuka untuk tertarik secara seksual pada siapapun tanpa memandang jenis kelamin.

"Kalau pansexual itu ketertarikan seksual. Jadi kan dalam orientasi seksual itu ada ketertarikan seksual kan, nah pansexual adalah salah satu di dalam orientasi seksual," pungkasnya yang merupakan Master of Sexology dari Curtin University.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Bukan Cuma Plantar Fasciitis, Shin Splint Juga Bahaya Bagi Pelari Pemula"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)

Berita Terkait