Nama selebritis Gisella Anastasia belakangan ini menjadi perbincangan warganet. Pasalnya, tiga produk kosmetik keluaran brand miliknya, Madame Gie, ditarik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI gegara temuan zat pewarna terlarang. Seperti apa sebenarnya kasusnya?
Pada 4 Oktober 2022, BPOM RI melaporkan total 16 produk kosmetik yang ditarik karena mengandung zat terlarang. Tiga di antara 16 produk tersebut merupakan produk Madame Gie yakni Madame Gie Sweet Cheek Blushed 03, Madame Gie Nail Shell 14 dan Madame Gie Nail Shell 10.
Menanggapi ramai kabar tersebut, Gisella Anastasia membenarkan temuan pewarna terlarang pada ketiga produk Madame Gie. Namun langsung menyusul temuan BPOM, pihaknya langsung menarik dan memusnahkan produk-produk tersebut dari peredaran.
"Benar ditemukan turunan pewarna kandungan berbahaya, ada 3 SKU (Stock Keeping Unit) . Kalau yang Madame Gie berbahaya, itu cuma 3 SKU dari 900 lebih yang kita daftarkan ke BPOM. Barangnya adalah Blush On Sweet Cheek nomor 03, jadi nomor 01 dan 02-nya aman. Lalu ada kutek peel off bisa dikupas, nomor 10 dan 14. Sudah ditarik," jelasnya saat ditemui detikcom di kawasan Gading Serpong, Senin (17/10/2022).
"Menurut surat penarikan dari BPOM 1 Juli 2022, kita langsung edarkan surat kemudian Madame Gie di Indonesia kita kumpulkan semua barangnya. Akhirnya kami berhasil mengumpulkan dan membumihanguskan di 1 Agustus dengan puluhan ribuan total 1 ton lebih," imbuh Gisella.
Ketahuan dari Random Checking BPOM
CEO Madame Gie, Teddy Tjhin, menjelaskan, temuan pewarna terlarang yakni K3 dan K10 berawal dari random sampling yang dilakukan BPOM. Namun sebenarnya, bahan tersebut hanya ada pada tiga produk Madame Gie di batch terakhir. Sementara dari batch-batch lainnya yang sudah diproduksi sejak 2018, terbukti aman dan tidak ditemukan bahan serupa.
"Jadi bukan karena barangnya berbahaya dari awal dan diloloskan sama oknum BPOM, bukan. Tetapi dari awal memang sebetulnya aman. Namun ternyata pas ada random checking di batch terakhir ini, ada perbedaan ingredient yang diakui oleh pabrik adalah kelalaian supplier (pewarna)," ungkap Gisella menambahkan.
"Jadi benar-benar miss saja semuanya. Tidak ada oknum BPOM yang main, kami juga nggak pernah berusaha untuk mendapatkan izin yang nggak benar. Kami selalu sesuai jalur banget. Jadi ini murni dari produksi," lanjutnya.