Diam-diam COVID-19 RI Naik Lagi, Dampak Masuknya Omicron XBB?

COVID-19

Diam-diam COVID-19 RI Naik Lagi, Dampak Masuknya Omicron XBB?

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Rabu, 26 Okt 2022 05:26 WIB
Diam-diam COVID-19 RI Naik Lagi, Dampak Masuknya Omicron XBB?
Virus Corona COVID-19 (Foto: Getty Images/iStockphoto/oonal)
Jakarta -

Setelah sempat melandai di bawah 2.000 kasus per hari, COVID-19 di Indonesia kembali menembus level 3.000 kasus, tepatnya 3.008 kasus pada Rabu (25/10/2022). Kenaikan terjadi di tengah kekhawatiran soal varian terbaru Omicron XBB.

Juru bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril menyebut, 1 kasus Omicron XBB telah diidentifikasi di Indonesia. Meski begitu, ia berpesan untuk tidak panik berlebihan sebagaimana pada subvarian Omicron sebelum-sebelumnya.

"Sudah ada satu kasus di Nusa Tenggara Timur," beber Syahril saat ditemui di Gedung Kemenkes RI, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia WHO, Maria Van Kerkhove menyebut, COVID-19 Omicron XBB merupakan rekombinan antara subvarian BA.2.75 dan BA.2.10.1. Sejauh ini belum terlihat dampak rekombinasi tersebut terhadap tingkat keparahan infeksi, namun dikatakan masih terlalu dini untuk disimpulkan.

ADVERTISEMENT

Di Singapura, lonjakan kasus COVID-19 kembali terjadi baru-baru ini dan dikaitkan dengan Omicron XBB. Menteri Kesehatan Ong Ye Kung menyebut, prediksi kasus harian bisa berada di 20-25 ribu kasus per hari namun diperkirakan juga akan cepat mereda.

"Ini kemungkinan akan menjadi gelombang pendek dan tajam. Sekitar pertengahan November, kita akan melihat gelombang mereda," kata dia, dikutip dari Channel News Asia, Senin (17/10/2022).

NEXT: Waspadai juga Omicron XBB.1 dan XBC

Sementara itu, mantan direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan, saat ini sudah dilaporkan adanya sequence XBB.1 yang memiliki tambahan substitusi spike di G252V. Selain itu, Filipina juga telah melaporkan 193 kasus Omicron XBC dengan 5 orang meninggal dunia.

"Penularan di masyarakat seperti ini, bila tidak ditangani dengan baik, tentu dapat berujung ke peningkatan kasus dan terjadinya gelombang berikutnya," pesan Prof Tjandra kepada wartawan, Selasa (25/10/2022).

"Di Inggris maka XBC masuk dalam kategori sebagai sinyal yang sedang di monitor dan diinvestigasi 'Signals currently under monitoring and investigation' oleh otoritas kesehatan di Inggris," terangnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Berita Terkait