BPOM RI Tak Temukan Sampo Kering Dove Cs yang Picu Kanker di Pasaran

BPOM RI Tak Temukan Sampo Kering Dove Cs yang Picu Kanker di Pasaran

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 27 Okt 2022 06:00 WIB
BPOM RI Tak Temukan Sampo Kering Dove Cs yang Picu Kanker di Pasaran
Produk shampoo kering ditarik karena risiko kanker (Foto: Getty Images/Edwin Tan)
Jakarta -

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Dra Reri Indriani, Apt, MSi, sudah menelusuri laporan Unilever menarik sejumlah produk dry shampoo Dove hingga TRESemme terkait risiko bahaya kanker. Ia menekankan, produk sampo kering yang dimaksud tidak terdaftar di Indonesia.

Tidak hanya itu, berdasarkan pengawasan insentif di lapangan, tidak ditemukan pula produk sampo kering Dove yang disebut bisa memicu kanker.

"Tentu selain kami mengecek daftar, kami juga melakukan pemantauan di pasaran dan ternyata memang tidak ditemukan," demikian penegasan Reri saat ditemui di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diberitakan sebelumnya, Unilever menarik sampo kering Dove, Nexxus, Suave, TIGI [Rockaholic and Bed Head], dan TRESemme lantaran temuan kandungan benzena yang bisa memicu kanker. Produk tersebut diproduksi sebelum Oktober 2021.

"Produk yang ditarik tersebut didistribusikan secara nasional di Amerika Serikat. Pengecer telah diberitahu untuk menghilangkan produk dari rak di setiap market," kata Unilever, dalam keterangan tertulis mereka, dikutip dari The Hindustan Times, Rabu (26/10).

ADVERTISEMENT

Sementara Reri sempat menyinggung pelaku usaha kosmetik belakangan meningkat 11 persen dalam dua tahun terakhir, karenanya ia berharap seluruh pihak bisa bertanggung jawab dalam keamanan dan kualitas produk. Adapun pendekatan yang dilakukan BPOM RI selain mengawasi, adalah edukasi kepada masyarakat terkait kosmetik yang berbahaya dan berisiko.

Perlu diketahui, kosmetik tidak hanya meliputi alat kecantikan, tetapi seluruh produk personal care yang dipakai di luar tubuh.

"Mempersiapkan produk yang aman digunakan oleh konsumen adalah tanggung jawab kita semua. Dengan semakin pesatnya perkembangan industri kosmetika, BPOM percaya bahwa kemajuan tersebut hanya dapat berkembang secara konsisten apabila seluruh pelaku industri dapat mengikuti perkembangan trend dan teknologi terbaru sehingga dapat meningkatkan kualitas produk kosmetik yang mampu berdaya saing namun tetap mengedepankan aspek keamanan, kemanfaatan dan mutu kosmetik," kata Reri dalam agenda Indonesia Cosmetic Ingredients (ICI) 2022.




(naf/up)

Berita Terkait