53 Persen Pasien Gagal Ginjal Akut Misterius RI Keluhkan Gejala Khas Ini

53 Persen Pasien Gagal Ginjal Akut Misterius RI Keluhkan Gejala Khas Ini

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Kamis, 27 Okt 2022 11:55 WIB
53 Persen Pasien Gagal Ginjal Akut Misterius RI Keluhkan Gejala Khas Ini
Foto: Getty Images/iStockphoto/kan2d
Jakarta -

Hingga Rabu (26/10/2022), Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mencatat ada 269 kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia yang menyerang anak-anak. Dari total tersebut, sebanyak 157 pasien meninggal dunia, 73 pasien di rawat, dan 39 pasien sembuh.

"Pada tanggal 24 Oktober lalu, ada 241 kasus sehingga ada kenaikan 18 kasus. Namun kami ingin sampaikan, dari 18 kasus ini yang betul-betul baru setelah tanggal 24 atau setelah surat edaran dari Kemenkes untuk melarang obat itu hanya 3 kasus. Sementara yang 15 adalah kasus yang baru dilaporkan yang terjadi pada akhir September sampai pertengahan Oktober," ucap dr Syahril.

"Tersebar di 27 provinsi. DKI Jakarta paling banyak," tuturnya lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdapat sejumlah gejala yang dilaporkan dari pasien gagal ginjal akut misterius. Di antaranya adalah:

  • Demam (228 pasien)
  • Kehilangan nafsu makan (143 pasien)
  • Malaise (135 pasien)
  • Mual (136 pasien)
  • Muntah (138 pasien)
  • ISPA (128 pasien)
  • Diare (90 pasien)
  • Nyeri bagian perut (68 pasien)
  • Dehidrasi (70 pasien)
  • Perdarahan (16 pasien)

Gejala Khas Gagal Ginjal Akut Misterius

ADVERTISEMENT
  • Anuria atau tidak ada air kencing (53 persen atau sebanyak 143 pasien)
  • Oliguria atau terjadi penurunan frekuensi buang air kecil ( 22 persen atau sebanyak 58 pasien)
  • Tidak anuria/oliguria (25 persen atau sebanyak 68 pasien)

"Gejala khas ini sudah dimulai dengan gejala awal," tutur Syahril.

Karena itu, Syahril mengingatkan pada orang tua untuk tetap waspada apabila sang anak mengalami sejumlah gejala penurunan frekuensi buang air kecil maupun tidak mengeluarkan air kencing sama sekali. Segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih dini.




(suc/naf)

Berita Terkait