Detik-detik Momen Tragis Korban Itaewon Tak Selamat Meski Sudah Dibantu CPR

ADVERTISEMENT

Detik-detik Momen Tragis Korban Itaewon Tak Selamat Meski Sudah Dibantu CPR

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 31 Okt 2022 13:43 WIB
Pesta Hallowen yang digelar di Itaewon, Korea Selatan berubah menjadi tragedi mengenaskan. Saat ini korban tewas bertambah menjadi 151 orang.
Kejadian tragis pesta Halloween Itaewon menyebabkan ratusan orang meninggal dunia. (Foto: Reuters/Kim Hong-ji)
Jakarta -

Tragedi kerumunan di Itaewon, Korea Selatan, menyebabkan 154 orang meninggal dunia. Seratusan orang meninggal usai dilaporkan mengalami henti jantung karena berdesakan saat perayaan Halloween.

Saat tragedi terjadi, sejumlah orang yang membantu para korban yang mengalami henti jantung dengan melakukan resusitasi jantung paru (RJP) atau CPR. Hal ini yang dilakukan Ana (24) dan Melissa (19), warga asal Spanyol.

Keduanya saat itu berada di bar tepat di sebelah kerumunan terjadi. Ketika akan pulang pukul 23.00 waktu setempat, mereka melihat ambulans dan polisi berlarian meminta orang-orang untuk memberikan ruang korban yang meninggal dan terluka.

"Ada begitu banyak orang sehingga mereka membutuhkan orang yang selamat untuk melakukan CPR. Jadi semua orang mulai melompat dan membantu," kata Ana yang dikutip dari BBC, Senin (31/10/2022).

"Kami memiliki dua teman yang tahu bagaimana melakukan CPR dan mereka pergi untuk membantu," sambungnya.

Namun, sekitar tiga menit kemudian kedua teman Ana kembali sambil menangis dan merasa trauma. Kedua temannya mengatakan mereka mencoba menyelamatkan lima sampai enam orang, tetapi semuanya meninggal dunia.

Ana juga berusaha membantu dua wanita lainnya meski ia tidak tahu bagaimana cara melakukan CPR. Dengan bantuan orang-orang yang ada di sana, ia tetap membantu para korban yang berhenti bernapas.

"Mereka memberitahu saya cara memegang kepala dan membuka mulut, dan hal-hal seperti itu. Saya mencoba membantu tetapi mereka berdua juga mati. Saya harus mengatakan kepada semua orang yang mereka bawa untuk melakukan CPR, sebagian besar mereka sudah tidak bernapas sehingga mereka tidak bisa melakukan apa-apa," jelas Ana.

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa, itu adalah trauma yang sangat besar," lanjut dia.

Wajah Korban Pucat dan Hidung Berdarah

Pada kesempatan yang berbeda, seorang petugas medis yang berada di tempat Dr Lee Beom-Suk menceritakan saat dirinya berusaha mencoba menolong para korban dengan melakukan CPR. Namun, jumlah korbannya jauh lebih banyak dari petugas yang datang saat itu.

"Jumlahnya meledak setelah itu terjadi, melebihi jumlah responden pertama di tempat kejadian. Banyak pengamat datang untuk membantu kami dengan CPR," ungkap Dr Lee Beom-Suk.

"Begitu banyak wajah korban pucat. Saya tidak bisa menemukan denyut nadi atau napas mereka, dan banyak dari mereka hidungnya mengeluarkan darah," pungkasnya.

Simak Video 'Cerita Kengerian Tragedi Halloween di Itaewon Bak Lagi Perang':

[Gambas:Video 20detik]



(sao/naf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT