Dunia maya kini dihebohkan oleh video porno mempertontonkan seorang wanita berkebaya merah melakukan adegan seks. Bikin geger, video dengan sejoli bertopeng tersebut kini sudah dibagikan ratusan kali di sebuah aplikasi obrolan.
Ini bukan kali pertama media sosial dibikin heboh oleh video syur. Sebelumnya pun, sudah pernah ada beberapa video porno viral di media sosial imbas ditonton dan disebarluaskan oleh amat banyak pengguna media sosial.
Mengakses konten pornografi di dunia maya memang bukan perkara sulit. Tak heran, tak sulit untuk seseorang kecanduan menonton video porno. Padahal, dikutip dari Very Well Mind, sebuah penelitian menyebut bahwa sering menonton porno bisa memicu perubahan pada otak.
Seperti kecanduan lainnya, tontonan porno memengaruhi jalur penghargaan otak, memengaruhi dopamin yang berperan dalam neurotransmitter dan gairah.
Di samping perubahan aktivitas otak, kecanduan menonton porno juga memicu efek berupa:
Mengganggu Kondisi Psikis
Lebih lanjut riset menyebut, pria yang sering menonton pornografi cenderung menarik diri secara emosional dari orang penting di sekitarnya. Pria berisiko mengembangkan sifat tertutup, serta berisiko mengalami depresi setelah mereka mengonsumsi pornografi secara berlebihan.
Bikin Susah Puas dalam Seks
Efek selanjutnya, ketika seseorang terus-menerus melihat tubuh dan hubungan intim orang lain, akan timbul sikap membanding-bandingan. Risikonya, orang ini menganggap penampilan fisik dan kemampuan seksualnya lebih lemah, tak semahir pekerja seks profesional layaknya di video-video porno.
Kepercayaan Diri Pasangan Ikut Anjlok
Pada banyak kasus, orang yang kecanduan pornografi bakal menarik diri dari kontak fisik dari pasangan. Hal itu bisa menjadi pukulan berat bagi pasangan dari orang yang kecanduan.
Mengganggu Aktivitas Sehari-hari
Jelas, terpaku pada layar handphone sehari-hari gegara kecanduan menonton porno berisiko besar mengganggu aktivitas sehari-hari. Imbasnya, produktivitas di tempat kerja, rumah, hingga lingkungan sosial bisa terganggu.
Simak Video "Populasi Menurun dalam 60 Tahun, Generasi Muda China Enggan Berkeluarga"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)