Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menyebut distributor propilen glikol yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol di sirup PT Yarindo Farmatama berasal dari CV Budiarta. Belakangan diketahui pemasok utama pelarut propilen glikol CV Budiarta adalah CV Anugrah Perdana Gemilang (CV APG).
Sementara CV APG mendapatkan bahan pelarut dari CV Samudra Chemical. Jalur yang diungkap BPOM RI tersebut menunjukkan banyaknya jalur pendistribusian yang terjadi terkait pelarut propilen glikol hingga akhirnya berakhir di obat sirup.
Salah satu distributor yang dikaitkan dengan jalur distribusi pelarut propilen glikol adalah CV Budiarta. Kuasa hukum CV Budiarta, Ir Mahar, SH angkat bicara soal kemungkinan pihaknya juga menjadi korban pemalsuan oleh distributor sebelumnya.
"Tidak ada pernyataan dari saya, atau rekan saya oleh memperoleh simpatik jadi korban, saya tidak mau begitu, itu yang berhak menyatakan adalah penyidik," beber dia dalam Aston Pluit, Jumat (11/11/2022).
"Karena itu bukan wewenang kami termasuk tidak ada pernyataan saya mengaku dirinya benar walaupun kenyataannya dibegitukan," sambung dia.
Pihak CV Budiarta juga menegaskan tidak pernah melakukan repacking produk dan telah memastikan kualitas produknya melalui certificate of analysis (COA). Kepada pembeli, pihaknya memberikan kesempatan untuk retur barang dalam 2x24 jam jika produknya bermasalah.
"Kan kita juga nggak punya kewajiban ini barang mau dipake apa, kami sudah melakukan prosedur jika tidak diinginkan. Sebelum-sebelumnya juga dia sudah pesan, 2021 juga pesan, dan tidak ada masalah kok baru sekarang? Barang yang sama," tanya dia.
BPOM RI sebelumnya menyebut propilen glikol yang dipasok CV Budiarta tidak memenuhi standar. Sementara CV Samudra Chemical yang memasok pelarut ke APG hingga berakhir di Budiarta, ditemukan memiliki pelarut PG yang terdeteksi mengandung etilen glikol nyaris seratus persen. Bahkan, ditemukan pula indikasi pemalsuan dan pengoplosan.
"Hasil sampel bahan kimia CV SC yang telah diuji di laboratorium menunjukan sebanyak 10 sampel bahan baku pelarut Propilen Glikol yang disampling terdeteksi mengandung EG sebesar 4,69-99,09%, sedangkan 2 sampel tidak terdeteksi EG," kata BPOM dalam keterangan tertulis.
"Hasil pengujian terhadap 2 sampel bahan baku pelarut Sorbitol yang juga di sampling pada lokasi, terdeteksi mengandung EG dan DEG sebesar 0,03%-1,34%," lanjutnya.
![]() |
Dari sisi produsen, manager bidang hukum PT Yarindo Farmatama, Vitalis Jebarus, dalam keterangan resminya mengklaim tidak pernah mengubah komposisi bahan baku.
"(Korban) dari praktek pemalsuan dan penipuan oleh siapapun termasuk supplier atau pemasok bahan pelarut yang digunakan," tulis Vitalis dalam sebuah pernyataan resmi, dikutip pada Sabtu (29/10/2022).
Sebagai tambahan informasi, CV Budiarta menjadi pemasok propilen glikol PT Yarindo Farmatama sejak 2021. Ia mengklaim, di batch 2022 hanya satu drum propilen glikol yang dibeli PT Yarindo Farmatama dari perusahaan tersebut.
Simak Video "Tim Advokat Ungkap Kondisi Korban Kasus Gagal Ginjal Akut Anak"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)