Media sosial dihebohkan dengan wawancara seorang artis ternama yang menanyakan perihal keperawanan orang yang diwawancarainya. Warganet menganggap hal tersebut sangat tidak pantas ditanyakan oleh seorang publik figur.
Terlepas dari hal tersebut, topik keperawanan bagi sebagian besar masyarakat mungkin masih bersifat tabu. Apalagi bagi yang menganggap keperawanan terkait pernah berhubungan seks melalui vagina sebelumnya.
Terlepas dari tabu atau tidak, berikut empat hal yang perlu diketahui soal keperawanan:
Apa itu keperawanan?
Status 'perawan' sendiri selalu menjadi kontroversi karena tidak pernah ada batasan yang jelas. Menurut spesialis obgyn dr Ni Komang Yeni, SpOG 'perawan' bukan merupakan diagnosis medis. Hubungan seks merupakan penyebab utama rusaknya selaput dara, tetapi bukan satu-satunya.
"Perawan itu adalah status, bukan diagnosis medis. Hanya dirinya sendiri yang tahu," kata dr Komang kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Kerap dikaitkan dengan hymen
Dikutip dari Medical News Today, hymen adalah selaput yang tipis dan elastis yang berada di permukaan vagina. Selaput ini bisa robek yang menimbulkan sakit dan mengeluarkan darah. Hymen menjadi faktor utama pada mereka yang percaya keperawanan hilang dengan hubungan seks per vagina.
Perempuan yang selaput hymennya robek kerap dianggap tak lagi perawan. Padahal pada kenyataannya, selaput hymen bisa robek karena berbagai sebab. Aktivitas fisik seperti bersepeda disebutnya juga bisa merusak selaput dara.
"Ada perempuan yang sudah berhubungan seksual bertahun-tahun namun selaput daranya masih utuh," terang dr Yeni mencontohkan.
Simak Video " Kiky Saputri Sentil Kualitas Faskes di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)