Spesialis kejiwaan mengungkap kemungkinan kondisi psikis di balik dugaan Voluntary Stopped Eating and Drinking (VSED) yang dilakukan sekeluarga yang meninggal di Kalideres, Jakarta Barat. Ia mengatakan hal tersebut bisa dipicu karena adanya gangguan psikotik atau depresi.
"Bisa karena adanya gangguan depresi atau bisa juga gangguan psikotik. Ditandai dengan adanya halusinasi dan waham, keyakinan dan pikiran yang salah," kata dr Lahargo Kembaren SpKJ dari RSJ Marzoeki Mahdi Bogor kepada detikcom, Rabu (23/11/2022).
VSED atau berhenti makan dan minum secara sukarela adalah upaya untuk mempercepat kematian seseorang. Banyak orang yang memilih VSED mengidap penyakit mematikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa orang juga melakukannya agar bisa meninggal di rumah dengan tenang dan menganggapnya sebagai 'kematian alami'. Kematian biasanya terjadi karena tubuh mengalami dehidrasi, bukan kelaparan.
Dugaan VSED Keluarga Kalideres
Dugaan VSED berawal dari laporan empat anggota keluarga di Kalideres sengaja tidak makan atau minum hingga meninggal. Terlebih, hasil autopsi yang menyebut kondisi lambung kosong, menandakan tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman dalam waktu lama.
"Masih dalam penelitian," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi terkait kabar tersebut kepada wartawan, Rabu (23/11/2022).
(kna/kna)











































