Menyoal Kanker Perut, Putin Diduga Jatuh hingga BAB Tanpa Sadar

Menyoal Kanker Perut, Putin Diduga Jatuh hingga BAB Tanpa Sadar

Hana Nushratu - detikHealth
Senin, 05 Des 2022 12:24 WIB
Menyoal Kanker Perut, Putin Diduga Jatuh hingga BAB Tanpa Sadar
Presiden Rusia Vladimir Putin diduga mengalami kanker perut. (Foto: Alexei Babushkin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Jakarta -

Presiden Rusia Vladimir Putin diterpa rumor terkait kesehatannya. Rumor tersebut diunggah oleh saluran Telegram Jenderal SVR beberapa waktu lalu. Akun telegram tersebut dikelola oleh mantan pejabat Badan Intelijen Luar Negeri Rusia dengan akses orang dalam ke Putin dan stafnya.

"Tiga pengawal membantu presiden sampai ke sofa terdekat dan memanggil petugas medis yang bertugas di kediaman," kata Jenderal SVR dalam laporan New York Post, dikutip dari Sky News, Senin (5/12/2022).

Akhir-akhir ini, ia dikabarkan jatuh dari tangga hingga mengenai tulang ekornya. Akibat terjatuh, ia disebut Buang Air Besar (BAB) tanpa sadar lantaran ia memiliki kanker di bagian perut dan ususnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Kanker Perut?

Kanker perut terjadi ketika sel kanker tumbuh di dalam lapisan perut. Jenis kanker ini juga disebut kanker lambung (gastric) dan sulit didiagnosis. Sebab, kebanyakan orang biasanya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Akibatnya, seringkali tidak terdiagnosis hingga menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Menurut Institut Kanker Nasional (NCI) Amerika Serikat (AS), diperkirakan ada 27.000 kasus baru kanker perut pada 2021. NCI juga memperkirakan bahwa kanker perut merupakan 1,4 persen dari kasus kanker baru di AS.

ADVERTISEMENT

Kanker perut terjadi ketika sel-sel sehat dalam sistem pencernaan bagian atas (perut dan kerongkongan) menjadi kanker dan tumbuh di luar kendali, membentuk tumor. Umumnya, proses ini terjadi secara perlahan. Kanker perut biasanya berkembang selama bertahun-tahun.

NEXT: Faktor Risiko Kanker Perut

Faktor Risiko Kanker Perut

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya sel kanker perut. Faktor risiko ini termasuk penyakit dan kondisi tertentu, seperti:

  • Infeksi bakteri H. pylori (infeksi lambung umum yang terkadang menyebabkan tukak lambung)
  • Tumor di bagian lain pada sistem pencernaan
  • Polip perut (pertumbuhan jaringan abnormal yang terbentuk di lapisan perut)
  • Sindrom genetik, seperti sindrom Lynch dan sindrom Li-Fraumeni

Umumnya, kanker perut memiliki faktor risiko sebagai berikut:

  • Lansia di atas 60 tahun
  • Pria
  • Perokok
  • Obesitas atau kelebihan berat badan
  • Faktor genetik (riwayat penyakit serupa)
  • Orang Asia (terutama Korea dan Jepang), Amerika Selatan, dan Eropa Timur
  • Gaya hidup kurang sehat (jarang olahraga atau mengonsumsi banyak alkohol)

Gejala Kanker Perut

Menurut American Cancer Society, kanker perut biasanya tidak memiliki tanda atau gejala awal. Meski demikian, berikut adalah gejala umum dari kanker perut:

  • Sering mulas
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kembung secara konstan
  • Gangguan pencernaan dan sering bersendawa
  • Cepat kenyang meskipun makan hanya sedikit
  • Kelelahan secara berlebihan
  • Nyeri perut yang menetap atau konsisten

Saat kanker menyebar, prosesnya disebut metastasis. Gejala kanker perut stadium lanjut atau metastatik mungkin termasuk:

  • Feses berdarah
  • Mual dan muntah
  • Benjolan di bagian atas perut
  • Sakit kuning (jika kanker mencapai hati)
  • Berat badan turun tanpa penyebab yang jelas

Gejala kanker perut pada wanita cenderung mirip dengan pria, namun kondisi ini lebih sering terjadi pada pria. Gejala pada anak-anak mungkin termasuk sembelit atau diare, tetapi sebaliknya sama seperti orang dewasa.

NEXT: Pengobatan Kanker Perut

Pengobatan Kanker Perut

Kanker perut biasanya diobati dengan hal berikut:

  • Kemoterapi
  • Terapi radiasi
  • Tindakan operasi
  • Imunoterapi (terapi imun)

Rencana pengobatan yang tepat bergantung pada asal dan stadium kanker. Usia dan kondisi kesehatan secara keseluruhan juga dapat berperan dalam penyembuhan.

Jika kanker perut tidak diobati, maka dapat menyebar pada bagian-bagian tubuh berikut:

  • Paru-paru
  • Limpa
  • Tulang
  • Liver atau hati

Pencegahan Kanker Perut

Kanker perut tidak dapat dicegah, namun risiko semua jenis kanker bisa diturunkan dengan cara berikut:

  • Mempertahankan berat badan ideal (sesuai indeks massa tubuh)
  • Makan makanan bergizi
  • Membatasi asupan alkohol
  • Hindari atau berhenti merokok
  • Latihan fisik

Selain cara-cara di atas, tes skrining kanker perut juga bisa dipertimbangkan untuk mendeteksi dini kanker perut. Tes yang bisa dijalani di antaranya:

  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan laboratorium (urine dan darah)
  • Prosedur imaging (citra) seperti X-ray
  • Prosedur endoskopi
  • Tes genetik
Halaman 3 dari 3
(hnu/naf)

Berita Terkait