Tanda Kelelahan yang Tak Boleh Diabaikan, Disebut Picu Kematian Lord Rangga

Tanda Kelelahan yang Tak Boleh Diabaikan, Disebut Picu Kematian Lord Rangga

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Jumat, 09 Des 2022 15:00 WIB
Tanda Kelelahan yang Tak Boleh Diabaikan, Disebut Picu Kematian Lord Rangga
Lord Rangga Sunda Empire diduga meninggal dunia karena kecapekan. (Foto: Tim detikcom)
Jakarta -

Pemimpin Sunda Empire Raden Rangga Sasana atau lebih dikenal sebagai Lord Rangga meninggal dunia pada Rabu (7/12/2022) lalu. Dari laporan keluarga, Lord Rangga diduga meninggal dunia karena kecapekan.

Adik kandung Lord Rangga, Harto Paryono, mengatakan seminggu belakangan memang kakaknya itu disibukkan dengan berbagai aktivitas di Jakarta, seperti membuka kantor baru, syuting, hingga mengisi podcast. Hal ini membuatnya sakit dan sempat dirawat di rumah sakit.

"Beliau terlalu capek, tidak berdaya hingga akhirnya hari ini beliau dipanggil Yang Maha Kuasa," kata adik kandung Lord Rangga, Harto Paryono, saat dihubungi detikcom lewat telepon, Rabu (7/11/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecapekan atau kelelahan ternyata hal yang tidak boleh diabaikan. Dikutip dari Medical News Today, kelelahan atau fatigue merupakan kondisi seseorang saat merasa lesu, lelah, atau kurang tenaga.

Tapi, ternyata kondisi ini berbeda dengan sekadar mengantuk atau kurang tidur. Kondisi ini bisa berkaitan dengan berbagai penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung, paru-paru, hingga anemia.

ADVERTISEMENT

Sebab, penyakit-penyakit tersebut bisa diawali dengan gejala seperti sesak napas dan mudah lelah saat melakukan aktivitas. Pada pengidap diabetes, bisa mengalami gejala berupa poliuria (buang air kecil berlebihan), polidipsia (haus berlebihan), atau perubahan pada pengelihatan.

Gejala Kelelahan

Gejala kelelahan ini bisa berbeda-beda pada setiap orang. Bahkan tingkat keparahan gejalanya bisa berkembang dari hari ke hari.

Selain mudah lelah, ada beberapa gejala kecapekan atau kelelahan, seperti:

  • Nyeri otot atau sendi
  • Apatis dan kurangnya motivasi
  • Mengantuk di siang hari
  • Pembesaran kelenjar getah bening di leher atau ketiak
  • Kesulitan berkonsentrasi atau mempelajari tugas baru
  • Masalah pencernaan, seperti kembung, sakit perut, sembelit, atau diare
  • Sakit kepala yang memburuk saat bergerak dari berbaring atau duduk
  • Tidur yang tak menyegarkan
  • Lekas marah atau kemurungan
  • Waktu respons yang melambat
  • Masalah penglihatan, seperti kabur

NEXT: Benarkah Kecapekan Bisa Picu Kematian?

Benarkah Kelelahan atau Kecapekan Bisa Memicu Kematian?

Menurut dr Anwar Santoso, SpJP dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) beberapa waktu lalu, kelelahan tidak bisa menjadi faktor tunggal penyebab kematian. Sebab, ada faktor yang melatarbelakangi, seperti usia yang meninggal berkisar antara 50-59 tahun.

"Bukan lelahnya, tapi tekanannya. Jika orang itu mempunyai bakat penyakit jantung koroner tentu meningkatkan risiko," ujarnya.

Pada kesempatan lain, ahli hematologi dari Universitas Indonesia, Prof Zubairi Djoerban, SpPD, KHOM, juga mengatakan kelelahan bisa menjadi faktor pemicu penyakit stroke dan jantung.

"Bekerja berlebihan bisa menyebabkan jantung tidak kuat atau menjadi pemicu stroke. Apalagi jika ada riwayat darah tinggi, diabetes, merokok dan bekerja berhari-hari, bisa saja meninggal mendadak," kata Prof Zubairi beberapa waktu lalu dalam wawancara terpisah.

Walaupun stroke dan jantung dianggap menjadi penyebab terbesar, autopsi dan investigasi mengenai hal-hal lain yang memicu kematian harus tetap dijalankan untuk mengetahui penyebab pastinya.

Halaman 3 dari 2
(sao/kna)

Berita Terkait