Salah satu anggota Girlband Korea NMIIX, Jinni, baru-baru ini bikin heboh publik lantaran hengkang dari grup. Adapun pernyataan ini disampaikan langsung oleh pihak JYP Entertainment.
"Jinni, yang sudah menjadi member NMIXX dari awal hingga sekarang, memutuskan meninggalkan grup karena alasan personal. Kontrak eksklusifnya telah dibatalkan," ungkap JYP Entertainment.
Dikutip dari Goody Feed, para penggemar berspekulasi bahwa Jinni tengah mengalami depresi. Bahkan beberapa penggemar telah memperhatikan bahwa Jinni tidak bahagia akhir-akhir ini dan menduga mungkin hal ini menjadi alasan dia meninggalkan grup. Meskipun begitu, sampai saat ini pihak JYP pun belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait hal ini.
Dikutip dari Healthline, depresi diklasifikasikan sebagai gangguan mood. Kondisi ini dapat digambarkan sebagai perasaan sedih, kehilangan, atau kemarahan yang mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang.
Meskipun depresi dengan kesedihan memiliki beberapa ciri yang sama, namun depresi berbeda dengan kesedihan yang dirasakan setelah kehilangan orang yang dicintai atau kesedihan yang dirasakan setelah peristiwa kehidupan yang traumatis. Depresi biasanya melibatkan kebencian terhadap diri sendiri atau kehilangan harga diri, sedangkan kesedihan biasanya tidak.
Adapun beberapa kemungkinan yang menyebabkan depresi, di antaranya:
- Ada ketidakseimbangan kimiawi di bagian otak yang mengatur suasana hati, pikiran, tidur, nafsu makan, dan perilaku pada orang yang mengalami depresi.
- Tingkat hormon. Perubahan hormon wanita estrogen dan progesteron selama periode waktu yang berbeda seperti selama siklus menstruasi, periode pascapersalinan, perimenopause, atau menopause.
- Riwayat keluarga. Seseorang berisiko lebih tinggi mengalami depresi jika memiliki riwayat keluarga depresi atau gangguan mood lainnya.
- Trauma masa kecil. Beberapa peristiwa memengaruhi cara tubuh bereaksi terhadap ketakutan dan situasi stres.
- Struktur otak. Ada risiko depresi yang lebih besar jika lobus frontal otak kurang aktif. Namun, para ilmuwan tidak tahu apakah ini terjadi sebelum atau setelah timbulnya gejala depresi.
- Kondisi tertentu, seperti penyakit kronis, insomnia, nyeri kronis, penyakit Parkinson, stroke, serangan jantung, dan kanker, mungkin menempatkan seseorang pada risiko yang lebih tinggi terkena depresi.
- Penggunaan zat. Riwayat penyalahgunaan zat atau alkohol.
- Orang yang merasakan sakit fisik emosional atau kronis untuk jangka waktu yang lama secara signifikan lebih mungkin mengalami depresi.
Simak Video " KuTips: Simak Tips Mengontrol Episode Bipolar Disorder!"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)