Alasan Ahli Forensik Pindahkan Otak Brigadir J ke Perut Setelah Autopsi Pertama

ADVERTISEMENT

Alasan Ahli Forensik Pindahkan Otak Brigadir J ke Perut Setelah Autopsi Pertama

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Selasa, 20 Des 2022 08:45 WIB
Rangkuman Kasus Brigadir J: Awal Mula hingga Sidang Berjalan
Alasan Ahli Forensik Pindahkan Otak Brigadir J ke Perut Setelah Autopsi Pertama (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Sidang kasus penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sampai saat ini masih berlangsung. Kemarin, sejumlah ahli pun didatangkan untuk diminta keterangan, termasuk Ahli Forensik dan Medikolegal Farah Primadani Karouw. Hal ini menyusul persoalan terkait temuan otak pindah ke perut dari hasil autopsi. Adapun alasan ahli forensik memindahkan otak brigadir J ke perut usai autopsi pertama merupakan bagian dari SOP proses autopsi.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Farah di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022). Diketahui, Farah merupakan salah satu dokter yang menjalankan proses autopsi terhadap jenazah Yosua. Awalnya, tim pengacara sopir keluarga Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf meminta Farah untuk menjelaskan terkait pemindahan otak Yosua.

"Supaya tidak menjadi isu di publik itu mengenai otak itu memang ada pemindahan setelah ibu melakukan visum?" tanya Pengacara.

Dikatakan Farah, setelah pemeriksaan autopsi selesai, semua organ yang diperiksa kemudian akan dikembalikan lagi.

"Pada saat itu pengembalian itu masuk dilakukan ke rongga tubuh karena akan dilakukan proses tindakan embalming pascaautopsi sehingga untuk memaksimalkan embalming itu kami rendam dengan formalin dan dimasukkan ke rongga perut," jelas Farah.

Selain itu, Farah juga menegaskan tak ada organ tubuh Yosua yang diambil maupun ditinggalkan. Hal ini menyusul terkait isu yang menyebut organ tubuh Brigadir J ada yang hilang saat diautopsi.

"Jadi itu hal yang wajar dilakukan pemindahan ke rongga perut sop yang wajar?" tanya Pengacara.

"Itu SOP kami adalah semua organ yang telah diperiksa dimasukan ke dalam organ tubuh tidak ada satu orangpun yang diambil atau yang ditinggalkan di organ tubuh," jawab Farah.



Simak Video "Netizen Baper Lihat Pelukan Sambo-Putri, 'Stockholm Syndrome'?"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT