Penyebab Eks Asisten Panji Petualang Meninggal, Bisa Sefatal Ini Jika Dipatuk Kobra

Penyebab Eks Asisten Panji Petualang Meninggal, Bisa Sefatal Ini Jika Dipatuk Kobra

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Kamis, 22 Des 2022 09:40 WIB
Penyebab Eks Asisten Panji Petualang Meninggal, Bisa Sefatal Ini Jika Dipatuk Kobra
Alprih Priyono (Foto: Istimewa/Instagram pribadi Alprih)
Jakarta -

Alprih Priyono atau dikenal sebagai mantan asisten Panji Petualang meninggal dunia akibat dipatuk baby king cobra. Adapun hal ini disampaikan langsung oleh sang ibunda Alprih, Iroh, saat ditemui di kediamannya.

"Meninggal dunia di Bunut (RSUD Syamsudin)," kata Iroh saat ditemui detikJabar di kediamannya di Gang Brawijaya IV, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, Selasa (20/12/2022).

Iroh menjelaskan, anak bungsunya itu meninggal dunia pada Minggu (18/12/2022) sekitar pukul 23:50 WIB di rumah sakit. Jenazahnya pun disemayamkan di rumahnya di Gang Brawijaya IV, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat sebelum dimakamkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

King cobra merupakan salah satu ular paling berbisa. Ketika berhadapan langsung dengan ular ini, mereka bisa mengangkat hingga sepertiga tubuhnya dari tanah dan bergerak maju untuk menyerang. Adapun ular ini panjangnya bisa mencapai 18 kaki, menjadikannya yang terpanjang dari semua ular.

Efek Racun King Cobra pada Tubuh

Dikutip dari National Geographic, racun ular king cobra bukan yang paling kuat di antara ular berbisa lainnya, namun jumlah racun saraf yang dapat mereka berikan dalam satu gigitan bisa mencapai dua persepuluh ons cairan. Racun ini cukup untuk membunuh 20 orang atau bahkan seekor gajah sekalipun.

ADVERTISEMENT

Racun king cobra bisa mempengaruhi pusat pernapasan di otak, bahkan menyebabkan henti napas dan gagal jantung.

Gejala Racun Ular

Gejala yang ditimbulkan oleh racun ular berbeda, tergantung jenis ular yang menggigitnya. Berikut sejumlah gejala racun ular yang perlu diketahui.

  • Tanda tusukan luka.
  • Kemerahan, bengkak, memar, berdarah, atau melepuh di sekitar gigitan.
  • Nyeri hebat dan nyeri jika ditekan di lokasi gigitan.
  • Mual, muntah, atau diare.
  • Kesulitan bernapas (dalam kasus ekstrem, pernapasan dapat berhenti sama sekali).
  • Detak jantung cepat, nadi lemah, tekanan darah rendah.
  • Penglihatan terganggu.
  • Ada sensasi rasa metalik, mint, atau karet di mulut.
  • Peningkatan air liur dan berkeringat.
  • Mati rasa atau kesemutan di sekitar wajah dan/atau anggota tubuh.
  • Otot berkedut.

NEXT: Pertolongan Pertama Usai Digigit Ular Berbisa

Pertolongan Pertama Usai Dipatuk Ular Berbisa seperti Cobra

Jika seseorang digigit ular berbisa, tentu tak bisa diabaikan dan harus diberikan pertolongan pertama. Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention AS (CDC), berikut beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan sembari menunggu perawatan medis datang.

  • Berbaring atau duduk dalam posisi nyaman.
  • Lepas cincin dan jam tangan sebelum pembengkakan dimulai.
  • Cuci gigitan dengan sabun dan air.
  • Tutupi gigitan dengan pembalut yang bersih dan kering.
  • Tandai tepi depan nyeri/bengkak pada kulit dan tulis waktu di sampingnya.
  • Tetap tenang dan jangan panik.
  • Jangan memotong luka dengan pisau atau memotongnya dengan cara apa pun.
  • Jangan mencoba menyedot racunnya.
  • Jangan menggunakan es atau merendam luka di dalam air.
  • Jangan minum alkohol sebagai obat penghilang rasa sakit.
  • Jangan minum obat pereda nyeri (seperti aspirin, ibuprofen, naproxen).
  • Jangan gunakan kejut listrik atau terapi tradisional.
Halaman 2 dari 2
(suc/naf)

Berita Terkait