Artis Tasya Kamila membagikan pengalamannya soal melahirkan putri keduanya Shafanina Wardhana Bachtiar. Istri Randi Bachtiar ini melakukan metode baru operasi caesar, ERACS (Enhanced Recovery After Caesarean Surgery).
Metode ERACS diklaim bisa mengurangi rasa sakit dan mempercepat pemulihan. Namun sayangnya, Tasya justru mengalami alergi pasca melahirkan.
Dokter mengatakan Tasya memiliki alergi terhadap morfin, yang merupakan jenis narkotika. Akibatnya, Tasya mengalami gatal-gatal, mual, muntah, dan pusing.
"Jadi pasca op aku nggak dikasih obat anti nyeri yang standar ERACS," tulis Tasya dalam unggahannya di Instagram @tasyakamila.
"Akibatnya, aku nggak bisa pulih sesuai ekspektasiku yang katanya 2 jam post-op bisa duduk, 6 jam bisa jalan dan mandi huhu," pungkasnya.
Apa Itu ERACS?
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) metode ini awalnya digunakan untuk mempercepat penyembuhan pasien bedah rawat jalan. Metode ini diklaim bisa meredakan nyeri lebih cepat, mengurangi risiko mual dan muntah pasca melahirkan.
Dengan begitu, wanita yang telah menjalani operasi bedah tidak perlu perawatan di rumah sakit lebih lama. Metode ERACS pertama kali diterapkan pada wanita yang melahirkan melalui operasi caesar pada 2018.
Hal tersebut bertujuan agar ibu yang baru saja melahirkan bisa cepat pulih dan dapat berfokus untuk merawat bayi. Sebelum melakukan operasi, pasien diharuskan mengecek kesehatan 10 minggu-20 minggu sebelum operasi caesar dijadwalkan.
Skrining kesehatan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat penyakit komorbid atau kekurangan zat besi. ERACS merupakan protokol baru pada metode persalinan operasi caesar.
Metode ERACS bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan dengan mengoptimalkan kesehatan ibu sebelum, selama, dan setelah menjalani persalinan caesar.
NEXT: Perbedaan ERACS dan Operasi Caesar Konvensional