Series HBO 'The Last of Us' menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah episode 2 bertajuk Infected tayang. Dalam episode itu, latar kisah berada di Indonesia dengan Christine Hakim menjadi seorang profesor yang mempelajari jamur cordyceps.
Diceritakan juga virus yang membuat manusia menjadi zombie pertama kali muncul dari sebuah laboratorium di Jakarta. Kiamat zombie yang digambarkan dalam serial video game populer The Last of Us berasal dari mutasi jenis jamur Cordyceps.
Tak lama usai episode tersebut tayang, bermunculan kembali informasi terkait jamur Cordyceps yang sempat akan diuji coba sebagai obat untuk pasien COVID-19 Wisma Atlet pada Mei 2020.
Kala itu Indonesia dihantam keras badai COVID-19 dan berbagai upaya dilakukan untuk mencari pengobatan bagi pasien. Saat itu disebutkan LIPI dan Kemenkes akan melakukan penelitian untuk bahan pembuatan obat COVID berbahan dasar jamur Cordyceps.
Manfaat jamur ini untuk menghambat COVID-19 sempat dibahas oleh Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya, Prof Widodo. Ia mengatakan jamur Cordyceps memiliki struktur yang bisa menghambat replikasi virus corona secara langsung, bisa bersifat antivirus.
"Sudah lama dipakai masyarakat khususnya di Tibet, Tiongkok, Korea karena keunggulannya memiliki beberapa senyawa aktif yang bekerja sistemik, ada yang antiviral berdasarkan studi metadata, strukturnya memiliki kesamaan dengan senyawa antivirus," ujar Widodo.
Cordyceps sendiri adalah ramuan obat yang unik dan berharga dalam Pengobatan Tradisional China (TCM), dan telah lama digunakan dalam terapi tradisional. Cordyceps paling sering digunakan orang dalam pengobatan TCM untuk orang dengan gangguan ginjal, masalah hati, dan masalah seksual, tetapi masih belum ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan ini.
Simak Video "Jokowi Sampaikan Puja-puji Dunia soal Keberhasilan RI Tangani Covid"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)