Ternyata Ini Alasan Generasi Muda China Ogah Punya Anak

ROUND-UP

Ternyata Ini Alasan Generasi Muda China Ogah Punya Anak

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 30 Jan 2023 05:30 WIB
Ternyata Ini Alasan Generasi Muda China Ogah Punya Anak
Ilustrasi populasi di China. (Foto: AP/Andy Wong)
Jakarta -

China diprediksi akan mengalami penurunan populasi selama 30 tahun ke depan. Salah satu penyebabnya karena banyak kelompok usia muda yang tidak berencana untuk memiliki anak, meski ditawarkan insentif dari pemerintah.

Dikutip dari DW, kelompok muda di China mulai pesimis dengan masa depannya. Hal ini berdampak pada sikap mereka terhadap pernikahan dan keluarga.

"Kaum muda di China umumnya merasa masa depannya suram dan hidup akan penuh tekanan," ujar wanita berusia 25 tahun, Emma Li, yang tinggal di Shanghai, China, dikutip dari DW, Minggu (29/1/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Punya anak adalah sebuah pilihan yang akan menambah stres dalam hidup. Banyak dari kita yang memutuskan untuk menjadi 'generasi terakhir' dalam keluarga kita," lanjutnya.

Menurut Emma Li, melihat kondisi negaranya yang mengalami penurunan populasi tetap tidak mengubah pandangannya tentang keluarga. Bahkan, ia mengatakan banyak dari teman-temannya yang juga tidak ingin memiliki anak.

ADVERTISEMENT

Penyebab menurunnya keinginan warga China untuk berkeluarga dan memiliki anak juga dipengaruhi faktor gaya hidup. Seperti Cynthia Liu (27) merasakan gaya hidup yang penuh tekanan dan tuntutan dalam kehidupan sehari-hari.

"Jam kerja yang panjang, pekerjaan yang tidak memuaskan, dan tekanan untuk bertahan hidup dengan upah rendah selama inflasi membuat kami tidak mungkin membesarkan anak," kata Cynthia Liu yang tinggal di Beijing, China.

Melihat ini, pengamat China dan asisten profesor sosiologi di University of Michigan mengatakan bahwa lebih banyak wanita muda di China lebih berfokus pada karier dan kehidupan pribadinya.

"Diskriminasi gender di pasar tenaga kerja China dan harapan luar biasa sebagai ibu bagi perempuan adalah kendala yang menghalangi mereka untuk menikah atau punya anak," jelasnya.

NEXT: Dampak Pandemi dan Insentif dari Pemerintah

Dampak Pandemi COVID-19 dan Insentif Pemerintah

Pandemi COVID-19 juga sangat berpengaruh pada keinginan kaum muda untuk berkeluarga. Dari angka Biro Statistik Nasional menunjukkan bahwa tingkat pengangguran kaum muda telah mencapai 19,9 persen pada Juli 2022.

"Lockdown berulang kali selama tiga tahun terakhir telah merugikan banyak orang, termasuk tabungan dan rasa aman mereka," ujar pria berusia 26 tahun, Adam Wang, yang tinggal di Kota Tianjin.

"Pabrik dan perusahaan tidak dapat menawarkan tunjangan dasar bagi pekerjanya, sementara makin banyak orang bersaing untuk menjadi pegawai negeri, karena tingkat pengangguran kaum muda mencapai titik tertinggi baru selama pandemi," sambung dia.

Meski pemerintah memberikan insentif bagi keluarga yang ingin memiliki lebih banyak anak, itu tidak terlalu memberikan pengaruh besar. Menurut Cynthia Liu, tawaran insentif yang diberikan di beberapa kota hanya akan diambil oleh orang-orang yang memang ingin memiliki banyak anak.

"Bagi perempuan yang tidak ingin punya anak lagi, mereka bisa dengan mudah mendapat lebih banyak uang dibanding tawaran insentif itu, dalam waktu hanya enam bulan," ujar Cynthia Liu.

"Di bagian lain China, otoritas lokal tidak menawarkan subsidi apapun. Tindakan mereka mendorong orang untuk punya lebih banyak anak sebagian besar slogan-slogan kosong, yang ditulis di dinding saja," lanjut dia.

Di sisi lain, Emma Li mengatakan banyak teman perempuannya yang juga belum menikah. Dari anggota keluarga mereka berpendapat bahwa pemerintah tidak memberi dukungan yang cukup untuk meyakinkan perempuan memiliki anak.

"Saya pikir tingkat kesuburan di China akan terus menurun," kata Emma Li.

"Tetapi, dalam waktu dekat kualitas hidup anak muda akan meningkat, karena mereka memilih lebih banyak sumber daya untuk dibelanjakan buat diri mereka sendiri," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Meningkatnya Harapan Hidup Orang China Jadi 79 Tahun di 2024"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

Berita Terkait