Penyakit kanker pada saat ini menjadi salah satu momok penyakit mematikan yang ada di Indonesia. Penyakit kanker diketahui memang merupakan salah satu penyakit yang sulit disembuhkan di Indonsia.
Bukannya tanpa alasan, salah satu hal yang menyebabkan hal itu adalah kurangnya informasi soal kanker yang diketahui oleh masyarakat. Menurut data Globocan 2020, sudah ada 65 ribu kasus kanker yang terjadi di Indonesia saat ini.
Selain itu, terlambatnya orang-orang yang melakukan pemeriksaan ke rumah sakit juga menjadi salah satu hal yang menyebabkan terlambatnya penanganan pasien kanker. Tak sedikit orang yang melakukan pemeriksaan sudah mencapai stadium tinggi.
Hal itu rupanya juga terjadi di Rumah Sakit Kanker Dharmais. R Soeko W Nindito D., MD, Presiden Direktur RS Kanker Dharmais mengungkapkan jika kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak di RS Dharmais.
"Jadi sama dengan di regional, di Dharmais kanker yang paling banyak adalah kanker payudara untuk perempuan, kemudian diikuti dengan kanker serviks," ucap R Soeko pada Jumat (3/2).
Selain itu, Soeko juga mengungkapkan jenis kanker yang paling banyak dialami oleh laki-laki. Soeko mengungkapkan bila kanker paru menjadi jenis kanker yang paling banyak dialami oleh laki-laki.
"Kemudian untuk laki-laki itu masih kanker paru, karena itu kebiasaan hidup ya dan polusi seperti itu," lanjur R Soeko.
Selain itu, R Soeko juga mengungkapkan tantangannya untuk terus bisa mengatasi permasalah penyakit kanker di Indonesia. Menurutnya kini deteksi dini untuk penyakit kanker masih jadi salah satu tantangan terbesar.
"Tantangannya masih sama, sehingga kita ingin belajar bagaimana kalau kita misalnya tadi Pak Menteri sudah ingin menguatkan deteksi dini. Kalau nanti banyak pasien yang ditemukan pada stadium awal, nah actionnya seperti apa kita ingin mencontohkan pada negara-negara lain," tutup R Soeko.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan di Indonesia sendiri, kanker payudara merupakan kanker terbanyak dengan kasus baru mencapai 65.858 kasus dan jumlah kematian 22.430 orang pada tahun 2020.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin yang hadir pun ikut menambahkan jika deteksi dini pada pasien kanker sangatlah penting. Jika pasien kanker bisa dideteksi secara dini, maka penyembuhan pasien kanker pun akan lebih mudah dilakukan.
"Itu yang paling penting jadi deteksi dini kanker itu sangat penting. Karena kalau sudah (terlambat), kesempatan untuk bertahan hidupnya itu sudah sangat rendah," ucap Menkes.
"Tapi kalau itu (pemeriksaannya) lebih cepat, maka kesempatan untuk bertahan hidupnya sangat tinggi. Nah sekarang orang Indonesia itu kurang mendapat pendidikan," lanjutnya lagi.
Simak Video "Video: Gaya Hidup Tak Sehat Picu Kanker Payudara pada Remaja"
(kna/kna)