Kasus baru gagal ginjal akut pada anak kembali ditemukan. Dinas Kesehatan DKI Jakarta catat dua kasus baru Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA), salah satunya meninggal dunia.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril mengatakan ada satu kasus baru dan satu kasus suspek.
"Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," kata dr Syahril dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (6/2/2023).
Kronologi Kasus Baru GGAPA pada Anak
Kasus Pertama
Kasus konfirmasi GGAPA pertama merupakan anak usia 1 tahun. Anak tersebut mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan diberikan obat penurun demam yang dibeli di apotek.
Pada 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (anuria). Kemudian, anak tersebut diperiksa di Puskesmas Pasar Rebo dan mendapat rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.
Setelah diketahui sang anak mengalami gejala GGAPA, direncanakan untuk dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Namun, pihak keluarga menolak dan meminta pulang paksa.
Pada tanggal 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri, mendapatkan perawatan di ruang IGD, dan pasien sudah mulai buang air kecil. Pada 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole.
"Namun, 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia," lanjut dr Syahril.
NEXT: Kronologi Kasus Kedua
Simak Video "Keluarga Korban Gagal Ginjal Akut Minta Presiden Jokowi Turun Tangan"
[Gambas:Video 20detik]