Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Pada anak, salah satu jenis kanker yang umumnya dialami adalah leukemia atau kanker darah. Kanker ini terjadi karena produksi sel darah putih atau leukosit yang berlebihan (abnormal) pada sumsum tulang.
Gejala awal leukemia sering tidak disadari karena mirip dengan penyakit lainnya. Salah satunya demam berdarah dengue (DBD).
Dokter spesialis anak kanker anak dr Haridini Intan Setiawati Mahdi, SpA (K) mengatakan gejala pertama leukemia yang paling banyak adalah pendarahan (mimisan), muncul bintik-bintik merah atau biru seperti hematoma, wajah berubah pucat, dan perut membesar.
"Terus diperiksa lab, turun semuanya HB,leukosit, trombosit. Ini yang paling sering dirancukan dengan kasus DBD karena trombositnya rendah, terus bulan depan rendah lagi," ungkap dr Hardini ketika ditemui detikcom di RS Kanker Dharmais, Kamis (2/2/2023).
Ia juga mengatakan dokter anak pun kadang tidak paham dengan gejala tersebut sehingga anak memerlukan pemeriksaan darah lebih lengkap. Melalui hasil tes lab, jika ternyata hasilnya ada limfositosis yang tinggi, dr Haridini mengatakan kondisi itu membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
"Karena DBD, hepar, atau limfa, perutnya juga besar. Jadi itu salah satu yang merancukan," kata dr Haridini.
"Gejala konvensional cuma sakit perut bisa leukemia. Aku pikir dokter anaknya juga nggak kepikiran sampai ke situ. Saru sekali," tambahnya.
dr Haridini menekankan masyarakat untuk aware terhadap kesehatan, terutama gejala-gejala konvensional yang ternyata kanker. Hal ini dilakukan agar kanker bisa terdeteksi sejak dini sehingga cepat mendapat penanganan. Semakin cepat ditangani, tingkat kesintasan anak semakin besar.
"Intinya masyarakat kita harus ngerti. Meleknya jangan cuma hukum doang, kesehatan juga. Melek kesehatan penting," pesan dr Haridini.
Simak Video "Leukemia Jadi Kasus Kanker Tertinggi pada Anak, Kenali Gejalanya!"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)