Masturbasi adalah aktivitas seksual yang dilakukan dengan cara proses merangsang alat kelamin sendiri tanpa berhubungan seks. Banyak pria yang merasa nyaman dengan hal tersebut hingga pada akhirnya kecanduan. Lantas jika sudah berhenti masturbasi, apa yang terjadi pada tubuh?
'Bermain' dengan alat kelamin sendiri sebenarnya bukan suatu hal yang harus dikhawatirkan. Justru, masturbasi adalah cara aman dan alami guna mengeksplorasi tubuh sekaligus melampiaskan kesenangan dari ketegangan seksual yang menumpuk. Namun, perhatikan pula frekuensinya, jangan sampai mengganggu rutinitas sehari-hari.
"Sebanyak apapun Anda masturbasi tidak masalah, tetapi jangan sampai masturbasi justru berdampak negatif pada kehidupan," ujar pakar seks Dan Drake, MFT, LPCC, dikutip dari Men's Health, Selasa (8/6/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masturbasi yang tidak kontrol menyebabkan pikiran dan kemampuan sosialisasi seseorang jadi terganggu. Karenanya, aktivitas tersebut tidak disarankan dilakukan secara rutin.
Berhenti Masturbasi, Apa yang Terjadi Pada Tubuh?
Jika sudah tak lagi kecanduan masturbasi, ada beberapa efek baik dan buruk yang bisa pria rasakan, antara lain:
1. Stres Menumpuk
Stres kerap jadi alasan utama pria melakukan onani atau masturbasi. Bahkan, kasus unik terjadi di Inggris ketika satu karyawan punya hari libur khusus untuk melakukan aktivitas tersebut. Padahal menghilangkan stres dan penat tidak melulu dengan masturbasi, melakukan hobi atau ikut kegiatan sosialisasi juga membawa kesenangan sehingga rasa capek perlahan dapat berkurang.
2. Mencegah Cedera Organ Intim
Masturbasi yang kerap dilakukan secara menggebu-gebu meningkatkan risiko cedera kelamin. Umumnya pada pria, kebanyakan kasus ditemukan penis patah, sementara wanita menyebabkan area Miss V lecet. Dengan demikian, menghindari mastubasi bisa mencegah dampak tersebut.
3. Kanker Prostat
Secara ilmiah efek menguntungkan dari masturbasi bagi pria adalah menurunkan risiko kanker prostat. Studi yang diterbitkan European Urology pada Desember 2016 mencatat pria yang melakukan mastubasi sebanyak 21 kali dalam sebulan bisa mencegah kanker prostat hingga 20 persen. Penelitian lain dari Australia mengatakan risikonya bisa menurun 36 persen ketika masturbasi tujuh kali dalam seminggu.
4. Kenaikan Testosteron
Testosteron merupakan hormon seks pada pria untuk memproduksi sperma. Studi dalam World Journal of Urology mengumpulkan 10 pria sehat yang secara konsisten tidak masturbasi selama tiga minggu. Hasilnya, diketahui seluruh pria tersebut memiliki konsentrasi testosteron yang lebih tinggi.
5. Mimpi Basah
Mimpi basah adalah proses alami tubuh untuk mengeluarkan energi seksualnya, baik pria maupun wanita bisa mengalami hal ini tanpa disengaja. Ketika kondisi ini muncul, secara tak sadar pria akan mengeluarkan air mani yang sebelumnya telah menumpuk akibat berhenti mastubasi. Dalam bidang kedokteran, peristiwa ini disebut emisi nokturnal.
Jadi ketika berhenti masturbasi, apa yang terjadi pada tubuh sudah jelaskan efeknya? Kesimpulannya, masturbasi tetap aman dilakukan bahkan dianjurkan khususnya bagi pria. Namun, aktivitas itu tidak disarankan rutin hingga menyebabkan pekerjaan jadi terhambat.
(Fadilla Namira/kna)











































