Aji Rachmat Purwanto, pendiri sekaligus Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia meninggal dunia pada Selasa (14/2/2023) pukul 01.32 WITA di RS Ulin Banjarmasin. Kabar tersebut dibenarkan oleh perwakilan narahubung sementara Sioux Ular Indonesia, Rizky Akbar.
Rizky menjelaskan, almarhum Aji meninggal karena digigit king cobra. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (12/2), saat Aji sedang mengisi acara Basic Training Muscle (BTM).
"Bahwasanya benar, salah satu pendiri Sioux. Aji Rahmat Purwanto telah mengalami musibah tergigit Ular King Cobra tanggal 12 Februari 2023 di Banjarmasin dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat," kata Rizky saat dihubungi wartawan, Selasa (14/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari National Geographic, king cobra merupakan salah satu ular berbisa. Hewan ini dapat berdiri dan menatap mata orang dewasa, bahkan bisa mengangkat hingga sepertiga tubuhnya dari tanah dan tetap bergerak maju untuk menyerang.
Ular king kobra berasal dari genus yang berbeda dengan kobra. Secara genetik, kobra termasuk ke dalam anggota dari genus Naja. Sementara, king kobra adalah anggota genus Ophiophagus Hannah.
"King kobra adalah spesies ular berbisa terpanjang di dunia. Meskipun mereka dapat mencapai panjang hingga 18 kaki, kata Viernum, panjang rata-rata mereka adalah 10 hingga 13 kaki," kata Sara Viernum, seorang ahli herpetologi yang berbasis di Madison, Wisconsin.
King kobra mungkin paling dikenal sebagai spesies pilihan bagi pawang ular di Asia Selatan. Meskipun king kobra dapat mendengar, mereka sebenarnya tuli terhadap suara sekitar, sebagai gantinya merasakan getaran tanah.
"seringkali permainan tipuan yang menyedihkan di mana king kobra yang kelelahan ditempatkan dalam posisi bertahan, namun dikondisikan (dengan rasa sakit) untuk tidak menyerang pemain suling," kata Kebun Binatang Nasional Smithsonian.
Efek Racun Ular King Kobra ke Manusia
Adapun bisa king kobra tidak mengandung racun yang paling kuat di antara ular berbisa lainnya. Namun, jumlah neurotoksin yang dikeluarkan dalam satu gigitan bisa mencapai dua per sepuluh ons cairan, cukup untuk membunuh 20 orang atau seekor gajah.
Bahkan racun raja kobra dapat mempengaruhi pusat pernapasan di otak, menyebabkan henti napas dan gagal jantung.
(suc/kna)











































