BPOM Uji Biskuit-Bubur Organik Konsumsi Pasien Baru Gagal Ginjal, Ini Hasilnya

BPOM Uji Biskuit-Bubur Organik Konsumsi Pasien Baru Gagal Ginjal, Ini Hasilnya

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 16 Feb 2023 09:43 WIB
BPOM Uji Biskuit-Bubur Organik Konsumsi Pasien Baru Gagal Ginjal, Ini Hasilnya
Kepala BPOM Penny K Lukito. (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menyebut seluruh obat Praxion yang semula ditarik dari pasaran sudah kembali beredar di masyarakat lantaran hasil uji produk terkait dinyatakan aman dan memenuhi standar obat aman sesuai aturan pakai. Menurut Kepala BPOM RI Penny K Lukito, pihaknya juga melakukan pengembangan uji pangan untuk melihat kemungkinan cemaran yang selama ini dikhawatirkan yakni etilen glikol dan dietilen glikol.

Pangan yang diuji meliputi bubur organik hingga biskuit dan air minum konsumsi pasien baru gagal ginjal akut di DKI Jakarta.

"Kemudian mengembangkannya pada produk pangan untuk melihat penyebab ya, tanggal 11 Februari pada pangan yang diduga dikonsumsi pasien yaitu bubur organik, milna,
dan biskuit regal, air minum isi ulang dengan hasil seluruhnya memenuhi syarat," terang Penny dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (15/2/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara hasil dari uji obat suspensi Praxion didapatkan dari sejumlah rangkaian pengujian yang dimulai sejak 2 Februari 2023. Ada tujuh sampel yang dianalisis yakni obat sirup sisa pasien, sampel sirup dari peredaran, batch produksi obat yang berdekatan dengan sampel sirup obat pasien, bahan baku sorbitol, hingga spesimen dari obat lain.

Menurut Penny, tidak ada alasan untuk akhirnya terus menghentikan produk obat sirup Praxion di peredaran lantaran seluruh hasil uji obat memenuhi kualifikasi.

ADVERTISEMENT

"Jadi berdasarkan hasil investigasi produk memenuhi syarat dan industri farmasi juga sudah melakukan cara pembuatan obat yang sesuai, juga masuk dari jalu distribusi yang sesuai," beber dia.

"Jadi aman, tidak ada alasan bagi kami untuk menghentikan produksi obat Praxion sehingga pada tanggal 10 Februari sudah kita aktifkan kembali," sambungnya.




(naf/kna)

Berita Terkait