Artis Selena Gomez (30) baru-baru ini mendapatkan 'body shaming' dari netizen. Melalui live TikTok, Selena mengungkapkan pengobatan lupusnya yang berefek pada kenaikan berat badannya.
"Saat saya meminumnya, saya cenderung menahan banyak air, dan itu terjadi sangat normal. Ketika saya tidak melakukannya, berat badan saya cenderung turun," kata Selena dikutip dari Page Six, Kamis (16/2/2023).
"Saya hanya ingin mengatakan dan menyemangati siapapun di luar sana yang merasa malu atas apa yang mereka alami dan tidak ada yang tahu cerita sebenarnya," tuturnya.
Bukan hanya kesehatan mental, Selena berfokus pada kesehatan dirinya secara keseluruhan. Ia juga menerapkan 'self-love' demi kesehatannya.
"Ya, kami memiliki hari-hari di mana kami mungkin merasa seperti sampah, tetapi saya lebih suka sehat dan menjaga diri sendiri. Pengobatan saya penting dan saya yakin itulah yang membantu saya," ujar Selena.
Selena juga menekankan bahwa dirinya bukan seorang 'model'. Ia mengatakan kepada haters untuk meninggalkannya apabila tidak suka dengan dirinya.
"Aku mencintai kalian dan terima kasih telah mendukungku dan mengerti," ujar Selena.
"Dan jika tidak (mendukungku), pergilah, karena sejujurnya aku tidak percaya mempermalukan orang atas tubuh mereka atau apa pun," lanjutnya.
Selena didiagnosis penyakit lupus pada 2014 lalu. Lupus merupakan penyakit autoimun kronis yang sering menyebabkan pembengkakan, kelelahan, dan nyeri sendi.
Selena ungkap perjuangannya melawan penyakit lupus dalam film dokumenter Apple TV+ 'My Mind & Me'. Ia mengungkapkan penyakitnya semakin parah dan merasakan sakit yang menyiksa selama bertahun-tahun.
"Sekarang hanya sakit. Seperti, di pagi hari ketika saya bangun, saya langsung menangis karena sakit, semuanya," kata Selena.
Selena mengonsumsi obat Rituxan untuk mengatasi rasa sakitnya, yang pernah dicoba sebelumnya. Sebelum kembali mengonsumsi Rituxan, ia juga sempat melakukan kemoterapi untuk mengobati lupus.
"Rituxan sangat sulit dilakukan terakhir kali," jelas Gomez.
"Ini sekitar empat jam, lima jam. Ini sangat sulit pada sistem (tubuh) Anda pada awalnya, tapi tidak apa-apa," bebernya.
Simak Video "Video: Strategi Kemenkes Tingkatkan Upaya Deteksi Dini Lupus"
(hnu/kna)