Bagaimana Cara Selamat dari Gigitan Ular Kobra? Begini Kata Pakar

Bagaimana Cara Selamat dari Gigitan Ular Kobra? Begini Kata Pakar

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Sabtu, 18 Feb 2023 09:53 WIB
Bagaimana Cara Selamat dari Gigitan Ular Kobra? Begini Kata Pakar
Foto: Getty Images/iStockphoto/DikkyOesin
Jakarta -

Kasus gigitan ular kobra sering kali menyebabkan kefatalan karena tidak tertangani dengan baik. Tak sedikit kasus gigitan ular berbisa termasuk kobra, memicu kematian.

Bisa ular yang masuk ke tubuh bisa masuk ke area kelenjar getah bening. Itulah sebabnya cara agar racun tidak menyebar ke area lain di tubuh adalah dengan imobilisasi.

Nick Brandehoff, pakar pengobatan darurat dan toksikologi medis di Colorado dan California mengatakan kepada CNN dia dan para ahli lainnya mempelajari bahwa beberapa bisa ular memiliki sifat hemotoksin, dan beberapa ular berbisa memiliki sifat neurotoksik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tergigit ular berbisa masuk ke kategori keadaan darurat medis. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan saat tergigit ular kobra.

1. Imobolisasi

Brandehoff mengatakan bahwa harus mencoba untuk tetap tenang dan melakukan imobilisasi di area anggota tubuh yang digigit adalah pertolongan pertama yang bisa dilakukan agar selamat dari gigitan ular kobra. Segera pergi ke rumah sakit terdekat tanpa penundaan dan catat di mana gigitan terjadi dan waktu terjadinya gigitan.

ADVERTISEMENT

2. Jangan menggunakan herbal

Hindari penggunaan obat-obatan rumahan yang dianggap mampu menangkal bisa ular. Berbagai mitos yang menyebar seperti menangkal bisa ular dengan bawang merah atau direndam air garam adalah hal yang keliru.

3. Tidak menyedot bekas gigitan ular

Saat digigit ular berbisa, jangan menyedot bekas gigitan dengan harapan mengeluarkan racun.

Selain itu menusuk jarum di bekas gigitan, diikat, atau dipijat juga tidak boleh dilakukan saat tergigit ular.

4. Segera bawa ke fasilitas kesehatan

Brandehoff mengatakan semakin cepat antibisa diberikan di fasilitas kesehatan terdekat, semakin besar pula peluang kita untuk tidak mengalami kecacatan jangka panjang hingga berpotensi meninggal dunia.




(kna/kna)

Berita Terkait