Kasus gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) kembali mencuat. Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyebut ada dugaan kasus baru GGAPA yang teridentifikasi di Ambon, Maluku dan Cirebon, Jawa Barat.
"Ada teridentifikasi di Cirebon dan di Ambon, tapi itu baru teridentifikasi karena belum di-confirm," ujar Menkes saat ditemui di TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).
Budi menuturkan, ia telah berkoordinasi dengan pihak RSCM. Dari diskusi tersebut, ia menyebut dua kasus baru ini belum tentu termasuk GGAPA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan belum tentu GGAPA. Kenapa? Karena begitu dikasih obat infeksi turun, biasanya kalau GGAPA itu harus dikasih Fomepizole, gabisa dengan obat infeksi," kata Menkes.
Di samping itu, hasil uji lab dan darah kedua pasien tersebut belum keluar. Sehingga, kedua pasien saat ini masih dinyatakan suspek.
"Itu baru keluar mungkin sore ini. Kita lihat apakah ada EG/DEG. Masih suspek," tutur Menkes.
Sebelumnya dua kasus dugaan GGAPA sempat muncul di DKI Jakarta pada akhir Januari 2023. Padahal, kasus GGAPA terakhir terjadi pada Desember lalu.
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, salah satu pasien akhirnya dinyatakan negatif GGAPA.
"Gejala pasien kedua tidak khas untuk GGAPA. Awalnya terduga (suspek) tapi oleh tim ahli RSCM dan Kemenkes RI disimpulkan negatif karena gejala tidak sesuai dengan GGAPA dan lebih mengarah pada kondisi long COVID," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Ngabila Salama, Senin (13/2/2023).
(hnu/suc)











































