Viral Dikaitkan Bayi Obesitas Kenzie, Ahli Gizi Beberkan Bahaya Anak Diberi SKM

Averus Kautsar - detikHealth
Kamis, 23 Feb 2023 15:59 WIB
Kenzie bayi obesitas dengan berat badan 27 kilo. Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Beberapa waktu terakhir ini media sosial sedang diramaikan dengan kabar seorang bayi obesitas. Muhammad Kenzie Alfaro, bayi berusia 16 bulan memiliki berat badan 27 kg.

Terungkap bahwa Kenzie mengonsumsi susu kental manis (SKM) sebagai pengganti ASI lantaran ibunya memiliki riwayat batu empedu. Orang tuanya juga mengalami masalah ekonomi.

Ahli gizi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Tri Kurniawati menjelaskan bahwa gizi sangat berperan penting dalam tumbuh kembang anak, terlebih saat bayi. Usia 0-24 bulan menjadi sebuah fase kritis dalam perkembangan anak.

Lebih lanjut, penggunaan SKM untuk pengganti susu justru bisa memberikan dampak buruk pada anak. Terlebih jika dikonsumsi secara berlebih.

"Susu kental manis memang banyak digemari, selain rasanya yang enak harganya juga terjangkau, namun akan memberikan dampak negatif pada anak bila dikonsumsi dengan jumlah terlalu banyak," ucap Tri dalam keterangan resmi yang dikutip detikcom, Kamis (23/2/2023).

Penggunaan SKM mungkin membuat anak cepat kenyang lantaran kandungan SKM terdiri dari 50 persen gula. Jika mudah kenyang, maka anak akan enggan untuk mengonsumsi makanan yang lain.

Selain itu, penggunaan SKM untuk anak juga bisa menyebabkan gizi lain tidak tercukupi. SKM tidak memiliki mikronutrien seperti protein, karbohidrat, lemak, energi, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh anak.

"Pemenuhan dari vitamin larut dalam lemak dan vitamin larut dalam air yaitu vitamin B kompleks (B1, B2, Niacin, B6, asam pantotenik, biotin, asam folat, dan B12) dan vitamin C. Mineral di antaranya berupa Zinc, Yodium serta Fe. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Pulau Jawa dan NTT menunjukkan rutin mengkonsumsi SKM juga dapat membawa gangguan status gizi pada balita," sambungnya

Memberikan SKM pada anak juga dapat mengakibatkan perkembangan kognitif yang terhambat. Menurut Tri, kecerdasan dan mental anak sangat ditentukan di masa balita.

"Adanya gangguan kesehatan akan membawa dampak terhadap laju tumbuh kembang tubuh anak sedangkan salah satu faktor yang dapat menentukan daya tahan tubuh seseorang anak adalah keadaan gizinya," sambung Tri.

Lebih lanjut, Tri menyebutkan bahwa SKM dapat menjadi penyebab utama obesitas pada anak dan dapat mengganggu produktivitas serta mengakibatkan gangguan kesehatan pada saat dewasa.


"Pola konsumsi dengan konsumsi SKM dan bahan makanan lain yang minim juga akan berpengaruh pada rendahnya daya tahan tubuh. Kondisi tersebut apabila terbawa sampai dewasa akan menyebabkan produktivitas dan gangguan kesehatan pada saat dewasa," pungkasnya.



Simak Video "Video: Bukan Cuma Plantar Fasciitis, Shin Splint Juga Bahaya Bagi Pelari Pemula"

(avk/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork