Round Up

Viral Anak SMA NTT Masuk Sekolah Jam 5, Bisa Begini Dampaknya Bagi Remaja

Celine Kurnia - detikHealth
Kamis, 02 Mar 2023 06:55 WIB
Viral siswa SMA di NTT masuk sekolah jam 5 pagi. Kebijakan ini dibuat untuk mengasah kedisiplinan kerja siswa (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta -

Baru-baru ini, viral siswa SMA/SMK di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang harus masuk sekolah jam 5 pagi. Kebijakan yang dibuat oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Kadisdikbud NTT, bertujuan untuk mengasah kedisiplinan dan etos kerja siswa. Viktor mengatakan rata-rata anak SMA tidur sekitar pukul 22.00 WITA. Menurutnya, 6 jam tidur dirasa cukup bagi siswa.

Kebijakan tersebut justru menuai banyak protes lantaran dinilai tidak efektif bagi pembelajaran anak. Sebenarnya, berapa lama jam tidur yang ideal bagi para remaja?

Dikutip dari laman Center for Disease Control and Prevention (CDC AS), anak-anak dan remaja yang kurang tidur memiliki risiko terkena obesitas, diabetes, cedera, kesehatan mental yang buruk, dan masalah perhatian dan perilaku yang lebih tinggi.

Menurut The American Academy of Sleep Medicine, jam tidur yang direkomendasikan bagi anak usia 6-12 tahun adalah 9-12 jam per hari. Sementara itu, bagi remaja usia 13-18 tahun harus tidur 8-10 jam per hari.

CDC menganalisis Survei Perilaku Berisiko Remaja pada 2015. Berdasarkan survei nasional tersebut, ditemukan siswa SMP tidak mendapat jam tidur yang cukup sebesar 57,8 persen. Pada siswa SMA, sebanyak 72,7 persen juga kurang tercukupi jam tidurnya.

Dikutip dari The Sleep Doctor, berikut sederet risiko kurang tidur bagi remaja yang perlu diketahui.

Pengaruh Kurang Tidur pada Remaja

1. Menurunnya prestasi akademik

Kurang tidur dapat menyebabkan masalah dengan konsentrasi, pemecahan masalah, motivasi, memori, dan keterampilan organisasi. Ini dapat menurunkan nilai akademis.

2. Masalah perilaku

Remaja yang kurang tidur mungkin memiliki masalah perilaku. Mereka lebih impulsif dan kesulitan menjaga hubungan positif dengan teman sebayanya.

3. Kesehatan mental yang buruk

Remaja yang kurang tidur mungkin mengalami penurunan suasana hati. Kurang tidur bahkan dapat menyebabkan gejala depresi dan kecemasan.

4. Kecelakaan dan cedera

Kurang tidur meningkatkan kemungkinan remaja terlibat dalam perilaku berisiko seperti minum alkohol dan mengemudi. Ini membuat remaja lebih rentan terhadap cedera yang tidak disengaja.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar sekolah menengah pertama dan atas dimulai pada pukul 8:30 pagi atau lebih untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan jumlah tidur yang mereka butuhkan.

NEXT: Meningkatkan gangguan irama sirkadian




(suc/suc)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork