Sederet Alasan yang Picu Angka Siswa Bunuh Diri Tinggi di Jepang

ADVERTISEMENT

Sederet Alasan yang Picu Angka Siswa Bunuh Diri Tinggi di Jepang

Vidya Pinandhita - detikHealth
Jumat, 03 Mar 2023 13:30 WIB
Lonely girl sitting on the floor
Ilustrasi penyebab peningkatan kasus bunuh diri di kalangan siswa di Jepang, ada 512 kasus pada 2022. Foto: Getty Images/D-Keine
Jakarta -

Jepang mencatat rekor kasus bunuh diri paling tinggi di kalangan siswa sekolah, bertambah 39 kasus pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Walhasil tahun lalu, Jepang mencatat total 512 kasus bunuh diri pada siswa, tertinggi sejak awal data tersedia pada 1980. Apa penyebabnya?

Dikutip dari Asia News Network, sebelumnya jumlah kasus bunuh diri tercatat paling tinggi pada 2020 dengan total 499 kasus. Angka tersebut mengacu pada data dari statistik oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan dan organisasi lainnya.

Secara khusus, ada 207 kasus bunuh diri di antara siswa SMA laki-laki, meningkat 38 kasus dari tahun sebelumnya. Berdasarkan bulan, jumlah kasus bunuh diri tertinggi terjadi pada Juni dengan total 60 kasus, disusul 57 kasus pada September dan 47 kasus pada Maret.

Menurut Kementerian Kesehatan, penyeebab kasus bunuh diri paling banyak di antara siswa berusia 19 tahun ke bawah adalah kinerja sekolah yang buruk, tercatat di sebanyak 104 kasus.

Penyebab selanjutnya di 84 kasus bunuh diri lainnya yakni kekhawatiran tentang jalur masa depan selain ujian masuk perguruan tinggi. Terakhir pada 40 kasus bunuh diri lainnya, penyebabnya adalah kekhawatiran tentang ujian masuk perguruan tinggi. Dalam beberapa kasus, ada lebih dari satu alasan dilaporkan terkait motif bunuh diri.

Menanggapi laporan tersebut, kementerian pendidikan mengeluarkan pemberitahuan kepada dewan pendidikan nasional pada Selasa (28/2/2023). Mereka meminta pihak dewan pendidikan untuk melakuakn survei kuesioner untuk mencari tahu penyebab bunuh diri di kalangan siswa sekolah menengah. Pasalnya, peningkatan jumlah kasus bunuh diri terjadi di antara kelompok tersebut.

Lebih lagi, mereka mendesak dewan pendidikan untuk memberikan bimbingan karir sebaik mungkin sebagai langkah waspada dan mengidentifikasi siswa yang menunjukkan tanda-tanda stres.

CATATAN: Informasi ini tidak untuk menginspirasi bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera cari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda peringatan bunuh diri, bisa hubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes 021-500-454.



Simak Video "Angka Kelahiran Jepang Anjlok, Pejabat Khawatir Negaranya Lenyap"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT