Gencar Tudingan COVID-19 Dipicu Kebocoran Lab China, Bos WHO Buka Suara

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Senin, 06 Mar 2023 07:35 WIB
WHO sampai saat ini masih menelusuri terkait asal-usul pandemi COVID-19. (Foto: Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP )
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai saat ini masih menelusuri lebih lanjut terkait asal-usul pandemi COVID-19. Hal ini dilakukan setelah sebuah badan Amerika Serikat (AS) melaporkan pandemi COVID-19 kemungkinan disebabkan oleh kebocoran laboratorium China.

"Saya telah menulis dan berbicara dengan para pemimpin China tingkat tinggi pada beberapa kesempatan baru-baru ini beberapa minggu yang lalu. Semua hipotesis tentang asal-usul virus tetap ada," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Reuters.

Laporan The Wall Street Journal pada akhir pekan lalu menyatakan, Departemen Energi AS telah menyimpulkan bahwa pandemi kemungkinan besar muncul dari kebocoran laboratorium China, sebuah penilaian yang dibantah oleh Beijing.

"Saya ingin memperjelas bahwa WHO tidak mengabaikan rencana apapun untuk mengidentifikasi asal-usul pandemi COVID-19," kata Tedros.

Departemen Energi AS membuat penilaian dengan "kepercayaan rendah" dalam laporan intelijen rahasia yang baru-baru ini diberikan kepada Gedung Putih dan anggota penting Kongres. Laporan itu mengutip orang-orang yang telah membaca laporan intelijen tersebut.

Empat lembaga AS lainnya, bersama dengan panel intelijen nasional, masih menganggap COVID-19 kemungkinan besar merupakan hasil dari penularan alami, sementara dua lainnya belum diputuskan, Journal melaporkan.

Di samping itu, Pimpinan Teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove mengungkapkan rasa frustrasinya di Twitter karena AS tidak membagikan informasi tambahan dengan WHO mengenai laporannya yang menilai asal mula virus tersebut.

Kerkhove mendesak negara, lembaga, dan kelompok penelitian yang mungkin memiliki informasi tentang asal mula pandemi untuk membagikannya kepada komunitas internasional.

"Kami tidak sepenuhnya memiliki jawaban tentang bagaimana pandemi ini dimulai dan tetap sangat penting bagi kami untuk terus fokus pada hal ini," katanya.

Menurut Kerkhove, sangat penting untuk mempelajari virus corona yang beredar pada hewan berikut cara manusia melakukan kontak dengan hewan tersebut.

"Pekerjaan kami berlanjut di ruang ini, melihat studi pada manusia, melihat studi pada hewan, melihat studi pada antarmuka manusia hewan, dan melihat potensi pelanggaran dalam keamanan hayati dan keamanan hayati untuk laboratorium mana pun yang bekerja dengan virus corona, terutama di mana kasus pertama terdeteksi di Wuhan, China, atau di tempat lain," ujarnya.



Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"

(suc/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork