Terkait Neovagina Transgender, Memang Gimana Sih Prosedurnya?

Terkait Neovagina Transgender, Memang Gimana Sih Prosedurnya?

Hana Nushratu - detikHealth
Kamis, 09 Mar 2023 19:03 WIB
Terkait Neovagina Transgender, Memang Gimana Sih Prosedurnya?
Bagaimana prosedur vaginoplasty untuk neovagina transgender? (Foto: iStock)
Jakarta -

Baru-baru ini, istilah neovagina transgender ramai dibicarakan di media sosial. Neovagina adalah vagina hasil konstruksi atau rekonstruksi vaginoplasty. Prosedur ini biasanya dijalankan pada mereka yang tak terlahir dengan vagina atau memiliki kelainan kondisi vagina tertentu.

Prosedur pembuatan Neovagina juga tidak hanya dilakukan oleh transgender, namun juga wanita-wanita yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, yakni wanita dengan sindrom Mayer Rokitansky Kuster Hauser (MRKH) sehingga tidak memiliki bentuk vagina, serviks, dan rahim secara sempurna layaknya wanita pada umumnya.

Prosedur Vaginoplasty

Dikutip dari Healthline, vaginoplasty memiliki dua teknik, di antaranya:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Inversi penis (menggunakan kulit penis untuk jaringan vagina buatan)
  • Prosedur usus besar (menggunakan jaringan usus besar sebagai pengganti kulit penis).

Pada pagi hari, pasien akan bertemu dengan ahli bedah dan ahli anestesi. Para ahli akan memberikan konsultasi sekaligus gambaran mengenai prosedur operasi yang akan dijalani.

Pasien mungkin juga akan diberi obat antikecemasan atau obat penenang lainnya. Kemudian, pasien dibawa ke meja operasi.

ADVERTISEMENT

Selama operasi vaginoplasty berlangsung, pasien akan dibius total. Pasien berbaring dengan posisi telentang dengan kaki yang berada di sanggurdi (stirrup).

Prosedurnya rumit, melibatkan jaringan halus, pembuluh darah, dan serabut saraf. Berikut adalah prosedur vaginoplasty dengan teknik inversi penis:

  • Testis diangkat dan dibuang.
  • Rongga vagina baru diukir di ruang antara uretra dan rektum.
  • Prostesis penis (dildo bedah) dimasukkan ke dalam rongga untuk menahan bentuknya.
  • Kulit dikeluarkan dari penis. Kulit ini membentuk kantong yang dijahit dan dibalik.
  • Sepotong segitiga glans penis (ujung bulat) diangkat menjadi klitoris.
  • Uretra diangkat, diperpendek, dan disiapkan untuk reposisi sebelum bagian penis yang tersisa diamputasi dan dibuang.
  • Semuanya dijahit menjadi satu dan perban dipasang.

Seluruh prosedur vaginoplasty untuk neovagina transgender memakan waktu dua hingga lima jam. Perban dan kateter biasanya tetap terpasang selama empat hari, setelah itu terdapat sejumlah perawatan pascaoperasi.

Risiko Vaginoplasty

Selalu ada risiko yang terkait dengan pembedahan, tetapi komplikasi vaginoplasty jarang terjadi. Infeksi biasanya dapat dibersihkan dengan antibiotik. Beberapa risiko pascaoperasi vaginoplasty meliputi:

  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Nekrosis (jaringan mati) pada kulit atau klitoris
  • Robekan jahitan
  • Retensi urine
  • Prolaps vagina
  • Fistula (saluran abnormal di area anus)



(hnu/up)

Berita Terkait