Kanit PPA Satreskrim Polresta Jambi, Ipda Crisvani, memastikan setelah ditelusuri, itu adalah cairan keputihan. Kepastian terkait cairan didapatkan dari saksi ahli dan pemeriksaan laboratorium.
"Berdasarkan keterangan dokter ahli, kemungkinan itu cairan keputihan yang mengandung bakteri Lactobacillus," beber Vani yang dikutip dari detikSumut, Rabu (15/3/2023).
"Itu berdasarkan keterangan dari hasil dokter ahli patologi klinik," tambahnya.
Sebelumnya, Yunita menjadikan cairan yang disebut sebagai sperma untuk memperkuat keterangan dirinya telah diperkosa. Ia juga menunjukkan luka cakar di tubuhnya, yang ternyata dibuatnya sendiri untuk mengelabui polisi.
Berdasarkan pemeriksaan sebelumnya, cairan yang dibawa Yunita itu sudah terbukti bukan sperma asli. Cairan itu sempat diambil pihak polisi dari kemaluan Yunita.
"Itu cairan lain, saksi ahli yang mengatakan bahwa itu bukan sperma," kata Kapolresta Jambi, Kombes Eko Wahyudi, akhir pekan lalu.
TERUSKAN MEMBACA, KLIK DI SINI
Simak Video "Video: Dokter Urologi Sebut Kualitas Sperma Laki-laki Menurun di Tahun 2000-an"
(sao/naf)