Kilas Balik IDAI, Momen Horor Obat Sirup Picu Anak Meninggal Gagal Ginjal Akut

Kilas Balik IDAI, Momen Horor Obat Sirup Picu Anak Meninggal Gagal Ginjal Akut

Averus Kautsar - detikHealth
Selasa, 21 Mar 2023 17:00 WIB
Kilas Balik IDAI, Momen Horor Obat Sirup Picu Anak Meninggal Gagal Ginjal Akut
Kilas Balik IDAI, Momen Horor Obat Sirup Picu Anak Meninggal Gagal Ginjal Akut (Foto: Getty Images/iStockphoto/Golfcuk)
Jakarta -

Pada tahun 2022, kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak sempat memicu rasa waswas orang tua. Hingga saat ini, tercatat sudah ada dua ratus pasien anak meninggal karena gagal ginjal akut yang diyakini dipicu zat toksik pada obat sirup.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menjelaskan bahwa pada saat itu kondisi GGAPA sangat sulit dikendalikan.

Ada banyak tantangan yang dihadapi dokter ketika GGAPA pertama kali muncul di Indonesia. Salah satunya adalah kurangnya informasi soal GGAPA hingga belum diketahui penyebabnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kematiannya lebih dari 50 persen, artinya dari 2 anak yaitu 1 meninggal atau bahkan lebih dari itu," ucap dr Piprim saat ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).

"Kita bingung, penyakit ini apa gitu? Suasana betul-betul horor pada saat itu," sambungnya lagi.

ADVERTISEMENT

Tak hanya karena kurangnya informasi soal GGAPA, permasalahan fasilitas juga menjadi salah satu kendala besar penanganan GGAPA di awal kemunculan.

"Pasien bertambah, fasilitas terbatas, sudah didialisis pun (pasien) masih meninggal. Informasi belum tersebar merata pada seluruh dokter," ucap dr Piprim.

Tak hanya itu saja, dr Piprim juga mengatakan bahwa awalnya ada sebagian dokter yang tidak percaya ada obat sirup yang bisa menyebabkan penyakit GGAPA, bahkan kematian pada anak.

"Kita nggak pernah terpikir ada obat sirup mengandung racun DEG. Tidak pernah terpikir di otak kami," ucapnya.

"Dokter anak nggak semuanya percaya. Saya Ketua IDAI, anggota-anggota saya ada sebagian nggak percaya, masa gara-gara obat sirup saja meninggal kan nggak masuk akal anak minum sirup terus meninggal itu nggak masuk akal," lanjutnya.

Namun setelah melalui serangkaian proses pemeriksaan hingga berdiskusi dengan dokter-dokter di Gambia yang memiliki kasus yang sama, akhirnya jawaban dari kasus gagal ginjal misterius mulai terungkap.

Semenjak saat itu, pemerintah langsung aktif melakukan penindakan dengan salah satunya menghentikan penggunaan berbagai jenis obat sirup. BPOM RI langsung bertindak cepat menyetop dan melakukan investigasi lebih lanjut terkait obat sirup termasuk sumber bahan baku, belakangan teridentifikasi cemaran etilen glikol dan dietilen glikol di luar ambang batas aman.

Meski begitu, saat ini, penggunaan obat sirup sudah mulai diperbolehkan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pun sudah merilis 616 daftar obat sirup yang dijamin aman dan boleh digunakan.

Simak Video 'Gejala-gejala yang Dialami Pasien Penyakit Ginjal Kronis':

[Gambas:Video 20detik]



(avk/naf)

Berita Terkait