Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, membagikan kondisi terkini putranya pasca menjadi korban penganiayaan oleh anak eks pejabat pajak, Mario Dandy. Ia menyebut, sang anak mengalami trauma mendalam pada sistem saraf.
"David sedang berjuang mengembalikan semua yang dia pernah punya melalui pendengarannya yang semakin progres, walau matanya belum baik responnya, saat ini perjuangan dia adalah untuk kesadaran kognitif. Mencoba mendengar dan memahami perintah sederhana," ungkap Jonathan melalui akun Twitter resminya, Selasa (21/3/2023).
"Ada trauma yang sangat dalam pada sistem sarafnya, yang potensinya bisa permanen kerusakannya. Namun melihat perkembangan dan kemajuannya sampai saat ini, semua potensi dan gejala sisa ini menumbuhkan optimisme kesembuhan," imbuhnya.
Dalam cuitan lainnya Jonathan menjelaskan, David mengalami kerusakan berat pada saraf otak. David juga kini bernapas melalui trakeostomi dengan luka lubang di kerongkongan dan infus di vena besar bahu kiri, serta selang NGT untuk makan dan minum.
Mengenal Trauma pada Sistem Saraf
Mengacu pada laman Mayo Clinic, saraf perifer bekerja mengirim pesan dari otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh. Dengan fungsi saraf ini, tubuh bisa melakukan hal-hal seperti merasakan kaki dingin, atau menggerakkan otot-otot untuk berjalan.
Saraf perifer bersifat rapuh dan mudah rusak. Maka dari itu, cedera saraf dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan otot dan organ.
Dengan kondisi tersebut, orang yang mengalami cedera saraf perifer harus sesegera mungkin diberikan perawatan medis. Diagnosis dan pengobatan dini diharapkan bisa menekan risiko komplikasi dan kerusakan permanen.
NEXT: Bisa Sefatal Apa Dampak Cedera pada Saraf?
Simak Video "Video: Kecaman Menkes soal Pemukulan Dokter Koas di Palembang"
(vyp/suc)