.webp)
Berbuka puasa adalah momen yang paling ditunggu saat menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan. Karenanya, tidak heran jika banyak orang mengonsumsi makanan secara berlebihan saat berbuka puasa.
Padahal, kebiasaan ini berpotensi meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Terlebih, hidangan seperti gorengan, daging berlemak dan kuah santan kerap menjadi menu favorit untuk berbuka puasa.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan makanan selama bulan puasa agar kadar kolesterol dalam tubuh tidak meningkat. Salah satu makanan atau camilan yang bisa kamu konsumsi untuk menjaga kadar kolesterol selama puasa adalah yoghurt.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari berbagai sumber, berikut alasan mengapa yoghurt mampu membantu menjaga kadar kolesterol tubuh selama berpuasa.
1. Mengandung Probiotik & Bakteri Baik
Kandungan probiotik dalam yoghurt mampu mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Probiotik adalah bakteri baik yang dapat mengurangi kadar kolesterol dengan cara menghambat proses reabsorpsi empedu dan absorbsi kolesterol.
Fungsi ini juga ditunjang oleh kandungan Lactobacillus dan Bifidobacterium lactis yang menurunkan kolesterol dengan cara memecah asam empedu dan meningkatkan pembuangannya. Dengan meningkatnya pembuangan asam empedu, maka kadar kolesterol dalam darah juga akan ikut menurun.
Hal ini telah dibuktikan lewat penelitian Shiraz University of Medical Science and Armenian Agricultural Academy yang menyebutkan konsumsi yoghurt sebanyak 300 gram setiap harinya selama satu bulan efektif menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh.
2. Meningkatkan Kadar Kolesterol Baik (HDL) dalam Tubuh
Seperti yang disebutkan sebelumnya yoghurt dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh. HDL adalah kolesterol yang berfungsi untuk membersihkan kelebihan kolesterol jahat dalam darah dan membawanya kembali ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh.
Tak hanya itu, sejumlah penelitian menyebutkan HDL juga mampu mencegah kerusakan dinding pembuluh darah akibat penumpukan lemak sehingga mencegah dari risiko penyakit jantung, aterosklerosis, dan stroke.
3. Rendah Gula & Tinggi Protein
Gula merupakan salah satu asupan yang perlu diwaspadai oleh orang dengan kadar kolesterol tinggi. Pasalnya, gula dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh dan menurunkan HDL atau 'kolesterol baik', yang berfungsi melawan LDL atau 'kolesterol jahat'.
Selain itu, gula juga meningkatkan kadar trigliserida tubuh yang merupakan jumlah lemak yang beredar dalam darah.
Karena itu yoghurt yang memiliki kandungan gula rendah sangat cocok dikonsumsi untuk mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Selain itu, kandungan protein dalam yoghurt juga dapat membantu mengurangi dan menghambat pembentukan kolesterol jahat dalam tubuh.
Itu tadi sejumlah manfaat yoghurt dalam menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Karena itu, mengonsumsi yoghurt secara rutin selama bulan puasa dapat membantu Anda menjaga kadar kolesterol agar tidak meningkat.
Kebaikan yoghurt untuk menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan tubuh ini bisa kamu dapatkan secara praktis dengan rasa yang enak melalui Nutrive Benecol. Nutrive Benecol kini hadir dalam format Yogurt. Sebagai #BukanYogurtBiasa, Nutrive Benecol Yogurt Original menjadi satu-satunya #YogurtEnakTurunkanKolesterol di Indonesia.
 Foto: Kalbe |
Nutrive Benecol mengandung Plant Stanol Ester (PSE) yang telah teruji klinis mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Sangat cocok dikonsumsi oleh Anda yang tengah berpuasa atau menjalani diet rendah lemak. Kandungan lactobacillus acidophilus, bifidobacterium dan streptococcus thermophilus yang ada pada Nutrive Benecol Yogurt Original juga mampu mengurangi jumlah kolesterol jahat di dalam tubuh sekaligus memelihara fungsi pencernaan agar dapat bekerja dengan baik.
Nutrive Benecol juga hadir dalam varian smoothies (minuman susu dengan sari buah) dengan empat varian rasa yang lezat, yaitu Blackcurrant, Strawberry, Lychee, dan Orange. Yuk, minum Nutrive Benecol 2 botol sehari sehabis sahur dan berbuka puasa selama bulan Ramadan agar terhindar dari risiko penyakit akibat kolesterol jahat.
(akd/ega)
