Dokter spesialis paru yang bertugas di Nabire, Papua, dr Mawartih Susanty, SpP, ditemukan meninggal di rumah dinasnya. Saat itu, penyebab kematian dokter yang bertugas di RSUD Nabire itu masih misterius.
Namun, kini kasus kematian dr Mawartih telah menemukan titik terang. Pihak kepolisian Papua mengungkap pihaknya telah menangkap dan menahan tersangka kasus pembunuhan tersebut.
Berikut beberapa fakta soal kasus kematian dr Mawartih yang sempat misterius:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Ditemukan Dalam Kondisi Mulut Berbusa
dr Mawartih pertama kali ditemukan di rumah dinasnya di Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3/2023) sekitar pukul 19.00 WIT. Jenazah dr Mawartih ditemukan oleh saksi berinisial M (32) yang merupakan seorang perawat dan sopir korban.
Saat itu, saksi hendak menjemput korban untuk diantar ke Apotek Pelita dalam rangka praktik. Saat menunggu di luar, dr Mawartih tidak kunjung keluar dan saksi memutuskan untuk menghubungo telepon selulernya. Tetapi, tidak juga mendapatkan respons.
Sampai akhirnya M menghubungi rekannya perawat Apotek Mulia berinisial RR dan perawat di Apotek Pelita berinisial F. Ketiganya memutuskan untuk masuk dengan membuka jendela di samping pintu dan menemukan dr Mawartih tergeletak tak bernyawa di tempat tidur dengan kondisi mulut berbusa.
"Saat itu salah satu saksi langsung menghubungi dokter jaga IGD RSUD Nabire. Lalu kemudian seorang dokter berinisial J tiba dan melakukan pemeriksaan terhadap korban," kata M yang dikutip dari detikSulsel.
"Saat saksi dokter jaga meraba nadi korban sudah tidak terasa atau tidak ada sehingga kemudian saksi memutuskan untuk melaporkan kejadian itu kepada polisi. Dari laporan itu anggota piket Reskrim, Timsus dan Inafis Polres Nabire mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," lanjutnya.
NEXT: Ditemukan Luka-Bekas Cekikan hingga Motif Tersangka
2. Ada Luka dan Bekas Cekikan di Leher
Pihak keluarga mengungkapkan melihat adanya kejanggalan pada jenazah dr Mawartih. Mereka melihat adanya luka lebam pada bagian pipi sebelah kiri dan bekas cekikan pada leher.
"Di pipi kanan lebam, kemudian ada kita lihat merah bekas cekikan di leher. Itu foto dari rekan-rekannya yang pertama kali temukan mayatnya," ungkap kakak dari dr Mawar, Hari Kurniawan.
"Iya, kamu keberatan sekali karena ada ketidakwajaran atas meninggalnya adik kami," sambungnya.
3. Tersangka Pembunuhan Tertangkap dan Motifnya
Polisi mengungkap kasus kematian dr Mawartih merupakan kasus pembunuhan. Tersangka diketahui adalah seorang cleaning service di RSUD Nabire, tempat korban bekerja.
"Kasus ini kami lakukan secara hati-hati dan menggunakan scientific crime investigation. Dan akhirnya kami menangkap pelakunya yang merupakan seorang cleaning service rumah sakit umum daerah Nabire berinisial KW," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri kepada wartawan di Polda Papua, dikutip dari detikSulsel, Rabu (29/3/2023).
Penemuan tersangka ini berdasarkan DNA yang ditemukan pada hasil swab pada dada (puting susu) korban. Hasilnya, terdapat pencocokan DNA terhadap air liur tersangka dan hasil swab pada puting korban ditemukan ada kecocokan.
"Jadi kasus terungkap dari hasil tes profil DNA campuran antara air liur tersangka dengan barang bukti yang diamankan dari hasil swab pada dada korban. Kemudian Polres Nabire langsung melakukan pemeriksaan ulang terhadap para saksi," katanya.
Adapun barang bukti tambahan yang berhasil diamankan yakni telepon seluler milik korban, yang disimpan di dalam bantal dan terbungkus plastik bening dan diamankan di gudang kecil lantai 2 RSUD Nabire. Bahkan 1 rok warna hitam rok bintik-bintik putih yang disimpan di dalam lemari kamar.
Saat ditangkap, tersangka pembunuhan bernama lengkap Key Wengge itu terlihat dengan tatapan kosong yang memakai baju hitam dan celana abu-abu. Terkait motifnya, ia melakukan itu lantaran sakit hati karena honor COVID-19 dipotong.











































