Menjelang lebaran dan kumpul keluarga, sebagian mungkin akan tertarik dengan lawan jenis yang masih memiliki hubungan saudara. Tren pencarian 'menikah dengan sepupu' juga banyak dicari di Google mendekati momen Lebaran.
Hanya saja, para ahli sudah mewanti-wanti risiko pernikahan dengan kerabat yang terlalu dekat. Hubungan tersebut besar kemungkinan memunculkan masalah genetik.
Belum lama ini sebuah film dokumenter memperlihatkan nasib anak yang lahir dari perkawinan sedarah. Praktik ini masih banyak dilakukan di bagian negara Amerika Serikat.
Keluarga Whittaker, dari Odd, Virginia Barat, melakukan perkawinan sedarah sehingga banyak anggota keluarganya yang memiliki cacat mental. Danny Ray Whittaker, yang dipanggil Ray, hanya bisa berkomunikasi melalui dengusan dan gonggongan.
Sementara informasi tentang keluarga terpencil itu terbatas, ada spekulasi bahwa dia mengidap autisme tingkat tiga non-verbal. Kakak beradik tersebut lahir dari sepupu pertama yang ayahnya kembar.
Salah satu dari si kembar juga menikah dengan sepupunya sendiri, yang semakin meningkatkan risikonya. Melalui beberapa generasi perkawinan sedarah, keluarga tersebut sekarang empat kali lebih mungkin mengalami kelainan genetik langka.
Dalam sebuah makalah tahun 2015, Dr Alex Prayson dari Dewan Nasional Pendidikan Rehabilitasi menulis bahwa pernikahan antara kerabat dekat meningkatkan risiko seseorang mewarisi DNA yang menyebabkan autisme atau masalah lainnya.
"Baik autisme dan kelainan bawaan mungkin memiliki kelainan struktur dan/atau fungsi otak yang serupa," tulis Dr Prayson dalam makalahnya yang diserahkan ke The Social Science Research Network.
"Scan otak dari kedua anak ini menunjukkan variasi dalam bentuk dan struktur otak jika dibandingkan dengan otak neurotipikal atau normal yang ditemukan pada anak-anak," tambahnya.
Sementara Ray non-verbal, dia masih penuh perhatian dan menjawab pertanyaan saat diwawancarai oleh Soft White Underbelly dalam beberapa tahun terakhir. Hanya saja dia hanya menanggapi pertanyaan dari pewawancara dengan gerutuan, gonggongan, anggukan, dan poin.
Sementara jawabannya tidak pasti, beberapa menjelaskan bahwa dia mengerti apa yang ditanyakan dan apa jawaban yang benar meskipun dia tidak mampu berbicara. Misalnya, ketika Ray ditanya apa yang dia makan, dia menunjukkan sandwichnya kepada pewawancara. Ketika ditanya tentang mendiang kakaknya Freddy, dia mendengus dan menunjuk kuburannya di dekat rumah.
Tidak jelas apakah Ray pernah menerima diagnosis formal untuk kondisi ini.
Next: Ragam risiko menikah dengan sepupu dekat
Simak Video "Video: Soroti Kasus Alvaro, KPAI Beri Pesan Orang Tua yang Akan Menikah Lagi"
(kna/naf)