Riwayat Sakit Iqbal Pakula Sebelum Meninggal Dunia, Sempat Gagal Jantung

Round Up

Riwayat Sakit Iqbal Pakula Sebelum Meninggal Dunia, Sempat Gagal Jantung

Hana Nushratu - detikHealth
Rabu, 26 Apr 2023 05:00 WIB
Riwayat Sakit Iqbal Pakula Sebelum Meninggal Dunia, Sempat Gagal Jantung
Iqbal Pakula sempat alami gagal jantung sebelum meninggal dunia. (Foto: dok. Instagram Iqbal Pakula)
Jakarta -

Aktor Iqbal Pakula tutup usia pada Selasa (25/4/2023) dini hari akibat sakit jantung yang diidapnya. Bintang 'Cinta Fitri' ini memiliki riwayat penyakit jantung dan sudah menjalani operasi pemasangan ring pada November 2022.

"Dia memang ada riwayat jantung. Kemarin mulai bulan November tahun lalu, sudah sempat pasang ring, sudah enakan namun kambuh lagi. Awal-awal November dia lebih gampang capek dan napasnya nggak beraturan," ujar istri Iqbal, Andiez La Nuite dikutip dari detikHot, Selasa (25/4/2023).

"Ya itu kondisinya yang terakhir itu irama jantungnya nggak beraturan dari pas Lebaran," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gagal Jantung

Iqbal Pakula mengalami gagal jantung atau heart failure yang merupakan kondisi otot jantung tidak mampu memompa darah dengan baik. Akibatnya, terjadi penumpukan darah pada paru-paru yang menyebabkan sesak napas.

Pada kasus gagal jantung, terjadi pembesaran atau pembengkakan jantung terlebih dulu. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Ignatius Yansen NG, SpJP (K), FIHA, FAsCC menuturkan faktor utama pemicu gagal jantung yaitu hipertensi atau darah tinggi.

ADVERTISEMENT

"Pembengkakan jantung itu karena itu kelainan di otot jantung, jadi lemah pompa jantungnya. Sebagian besar gara-gara darah tinggi, faktor risiko nomor satu," ungkap dr Yansen ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

Meskipun faktor hipertensi merupakan faktor risiko utama, gagal jantung dapat disebabkan oleh faktor lain, di antaranya:

  • Katup jantung bermasalah (bocor atau menyempit)
  • Memiliki riwayat serangan jantung
  • Penyakit jantung koroner

Dikutip dari Medical News Today, gagal jantung memiliki gejala sebagai berikut:

  • Sesak napas: Cairan menumpuk di paru-paru dan menyebabkan sesak napas, bahkan saat seseorang sedang beristirahat, dan terutama saat berbaring. Ini juga dapat menyebabkan batuk.
  • Retensi cairan: Lebih sedikit darah yang mencapai ginjal, yang dapat menyebabkan retensi air dan dapat menyebabkan pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, dan perut. Retensi cairan juga bisa menyebabkan berat badan bertambah.
  • Kelelahan dan pusing: Pengurangan jumlah darah yang mencapai otak dan organ lain dapat menyebabkan kelemahan, pusing, dan kebingungan.
  • Detak jantung tidak teratur dan cepat: Jantung dapat memompa lebih cepat untuk mencoba melawan volume darah yang lebih rendah yang dipompa keluar dengan setiap kontraksi. Itu juga dapat mengaktifkan reseptor stres dalam tubuh, meningkatkan pelepasan hormon stres. Gagal jantung dapat meningkatkan risiko aritmia yang dapat menyebabkan gejala tersebut.

Menurut dr Yansen, 90 persen penyakit jantung koroner bisa dicegah dengan pemeriksaan kesehatan atau medical check up. Hal ini dilakukan untuk mengetahui faktor risiko yang dapat memicu penyakit jantung koroner.

Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, berikut adalah cara mencegah faktor risiko penyakit jantung koroner:

  • Menjaga gula darah
  • Menjaga tekanan darah
  • Menjaga kolesterol
  • Tidak merokok
  • Tidak mengonsumsi alkohol.

Di samping itu, dr Yansen juga menyebut ada faktor risiko penyakit jantung koroner seperti usia dan genetik.

NEXT: Sempat Alami Gagal Napas

Sempat Alami Gagal Napas

Sebelum meninggal dunia, Iqbal Pakula juga dikabarkan mengalami gagal napas. Dikutip dari Medical News Today, gagal napas akut terjadi ketika kantung udara paru-paru tidak dapat melepaskan cukup oksigen ke dalam darah.

Gagal napas bisa disebabkan oleh penumpukan cairan, pengerasan dinding kantung udara, kejang otot akibat asma, dan banyak kondisi lain yang mempengaruhi fungsi paru-paru.

Ketika seseorang mengalami gagal napas akut, pertukaran biasa antara oksigen dan karbon dioksida (CO2) di paru-paru tidak terjadi. Hal tersebut mengakibatkan jantung, otak, dan organ lainnya tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup. Gejala lainnya yaitu sering merasa mengantuk atau pingsan.

Gagal napas akan selalu menyebabkan henti jantung jika tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengobatinya. Ketika pasien mengalami henti napas, dua hal terjadi:

Penumpukan asam karbonat yang diakibatkan dari karbon dioksida yang tidak dikeluarkan dengan benar dari aliran darah. Asam karbonat yang berlebihan dapat memicu masalah pada otak dan jantung.

  • Kadar oksigen dalam aliran darah akan berkurang. Kekurangan oksigen juga akan menyebabkan masalah pada otak dan jantung.
  • Apabila seseorang memiliki riwayat masalah paru-paru dan dirawat di rumah sakit, disarankan untuk segera mencari bantuan medis guna penanganan lebih lanjut.
Halaman 2 dari 2
(hnu/vyp)

Berita Terkait