Keterusan Mager Habis Liburan? Bisa Jadi Post Holiday Blues, Ini Saran Psikolog

Keterusan Mager Habis Liburan? Bisa Jadi Post Holiday Blues, Ini Saran Psikolog

Hana Nushratu - detikHealth
Rabu, 26 Apr 2023 20:00 WIB
Keterusan Mager Habis Liburan? Bisa Jadi Post Holiday Blues, Ini Saran Psikolog
Ilustrasi pekerja yang mengalami post holiday blues. (Foto: Getty Images/iStockphoto/PrathanChorruangsak)
Jakarta -

Rangkaian libur dan cuti bersama Idul Fitri yang berlangsung kurang lebih sepekan lamanya akhirnya telah usai. Sebagian masyarakat juga kembali menjalankan aktivitasnya untuk bekerja.

Libur Lebaran membuat sebagian orang merasa semakin semangat lantaran sudah menjalani 'healing' dalam waktu cukup yang lama. Namun, ada juga yang menjadi ogah-ogahan bekerja lantaran masih terbawa suasana liburan.

Kondisi tersebut disebut dengan post holiday blues. Psikolog klinis dari Pro Help Center, Nuzulia Rahma Tritinarum menuturkan kemungkinan penyebabnya, salah satunya terjebak euforia berlibur yang serba menyenangkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gap antara kehidupan nyata dan kehidupan selama liburan. Merasa kehidupan selama liburan sangat ideal. Hanya bersenang senang, sehingga saat kembali ke kehidupan nyata menjadi tidak bersemangat dan tidak bahagia," ujar Rahma ketika dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

Di samping itu, post holiday syndrome dapat diatasi dengan cara-cara berikut:

ADVERTISEMENT

1. Beri jeda

Terkadang, dibutuhkan adaptasi untuk mengatasi gap antara kehidupan saat liburan dengan realita saat kembali ke dunia kerja. Memberikan waktu yang cukup dapat mencegah perasaan cemas dan stres akibat post holiday blues.

"Beri jeda waktu antara kedatangan kembali ke rumah dan hari masuk kerja atau masuk sekolah sehingga tidak mengalami jet lag liburan. Dengan jeda waktu, kita bisa istirahat dan melakukan rutinitas seperti biasa. Dengan jeda waktu, kita bisa beradaptasi secara fisik dan psikis," saran Rahma.

2. Membangun 'Bonding'

Sembari beradaptasi, mengembalikan bonding atau hubungan yang kuat dengan rekan kerja maupun keluarga juga tidak kalah penting. Sebelum memasuki momen liburan, mereka merupakan orang-orang yang sehari-hari menjalani kehidupan bersama.

"Bangun kembali hubungan yang kuat dan bahagia dalam keluarga inti dan juga pada rekan kerja sehingga momen saat kembali melakukan rutinitas sehari-hari bersama keluarga dan rekan kerja dapat menjadi momen yang dirindukan," kata Rahma.

3. Atur keuangan

Salah satu hal yang membuat 'sedih' ketika kembali bekerja yaitu masalah finansial karena banyak pengeluaran saat liburan. Maka dari itu, penting untuk menyiapkan perencanaan keuangan yang matang selama berlibur maupun setelahnya.

"Atur keuangan dengan bijak. Pastikan tetap rasional dalam mengeluarkan uang sehingga setelah liburan tidak mengalami stres finansial," pungkasnya.




(hnu/vyp)

Berita Terkait