Belakangan viral sebuah video yang memperlihatkan dokter dianiaya. Insiden ini terjadi di Puskesmas Pajar Bulan, Way Tenong, Lampung Barat. Korban dianiaya oleh dua pelaku yang salah satunya merupakan pasien.
Kasatreskrim Polres Lampung Barat Iptu Juherdi mengonfirmasi kejadian tersebut. Cekcok bermula ketika pasien datang ke puskesmas karena mengalami nyeri ulu hati. Dokter yang berjaga saat itu memberi obat sesuai keluhan pasien dengan SOP puskesmas. Namun, pasien mengaku masih merasa nyeri.
"Korban juga menjelaskan jika sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya bisa ke IGD rumah sakit terdekat, yaitu mengingat pihaknya sudah memberikan obat sesuai keluhan pasien," jelas Juherdi, Selasa (25/4/2023).
Dokter juga sudah memberi pemahaman kepada pasien terkait obat yang diberikan, Pasien yang tidak terima langsung menyeret, mencekik, dan membanting korban ke lantai.
DPR Angkat Bicara
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengaku turut prihatin atas insiden itu. Ia mendorong agar pelaku segera diproses secara hukum.
"Saya prihatin atas kejadian yang menimpa dokter internship di Puskesmas Pajar Bulan yang dianiaya dua orang seperti video yang beredar di media sosial," tutur Edy dalam keterangan yang diterima detikcom, Rabu (26/4/2023).
Edy menyebut kasus seperti ini bukan yang pertama kali terjadi, Ia mengambil contoh kasus dr Mawarti Susanti yang berpraktik di Nabire, Papua.
"Jika masalah seperti ini terus terjadi preseden buruk bagi penempatan dokter untuk pemerataan akses layanan kesehatan," katanya.
Ia meminta agar korban dan nakes lain di daerah-daerah diberi perlindungan hukum. Nakes harus memiliki rasa aman saat atau akan menjalani kewajibannya.
"Kemenkes dan Pemda harus memberi perlindungan dan keselamatan kepada semua nakes yang bertugas. Terutama di daerah terpencil, perbatasan, pedalaman, atau kepulauan," katanya.
NEXT: Upaya Kemenkes Terkait Kasus Tersebut
Simak Video "Video Kemenkes Ungkap Sulitnya Dapatkan Dokter di Daerah 3T"
(naf/naf)