Terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Arus balik libur lebaran dan kemunculan varian XBB.1.16 atau yang disebut juga Arcturus diduga menjadi beberapa faktor meningkatnya kasus COVID-19.
Untuk di DKI Jakarta sendiri, tercatat sudah ada 10 pasien yang positif COVID-19 varian Arcturus. Dari keseluruhan kasus, ada dua pasien yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Pasien nomor 1 melakukan perjalanan ke India, sedangkan pasien nomor 5 melakukan perjalanan ke Thailand.
Banyak di antara mereka yang juga sudah menerima vaksinasi COVID-19 booster pertama.
Adapun berikut ini daftar gejala yang dialami oleh 10 pasien COVID-19 varian Arcturus yang detikcom terima dari data Dinas Kesehatan DKI Jakarta:
- Pasien 1: Batuk, pilek, nyeri otot, tenggorokan gatal
- Pasien 2: Batuk, pilek, sesak napas, mual/muntah, pneumonia
- Pasien 3: Demam
- Pasien 4: Batuk, demam, pilek, malaise, mata merah
- Pasien 5: Batuk, pilek, nyeri otot, mual/muntah
- Pasien 6: Tanpa gejala
- Pasien 7: Batuk, pilek, sakit tenggorokan
- Pasien 8: Batuk, pilek
- Pasien 9: Batuk, pilek
- Pasien 10: Batuk, demam, pilek, sakit tenggorokan, anosmia
Adapun terkait status vaksinasi pasien Arcturus DKI Jakarta, 9 pasien di antaranya sudah melakukan vaksinasi booster dan 1 pasien di antaranya juga sudah melakukan vaksinasi booster dosis kedua.
Sedangkan satu pasien belum mendapatkan vaksin COVID-19 dan masih berusia 5 tahun.
Mayoritas pasien COVID-19 varian Arcturus menjalani isolasi mandiri di rumah, namun pasien nomor 2 menjalani perawatan di rumah sakit karena mengidap pneumonia.
Terkait dengan adanya kasus varian Arcturus di DKI Jakarta, pihak Dinas Kesehatan meminta masyarakat untuk tidak panik. Pada saat ini kondisi COVID-19 masih terkendali terlebih sudah ada banyak masyarakat yang melakukan vaksinasi booster.
"Kondisi COVID-19 di Jakarta sangat terkendali. Apapun variannya, tidak perlu panik. Semua masih keluarga Omicron dan belum ada tanda kuat menyebabkan keparahan gejala yang masif," ungkap pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Jumat (28/4/2023).
Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
(avk/naf)