Pada saat ini kasus harian COVID-19 di Indonesia sedang mengalami kenaikan. Pemerintah saat ini terus menekankan program vaksinasi booster untuk seluruh masyarakat. Dengan vaksinasi booster, keterparahan gejala pasien COVID-19 bisa ditahan.
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengatakan bahwa peningkatan kasus yang terjadi beberapa waktu terakhir tidak perlu dikhawatirkan. Kenaikan kasus wajar terjadi pasca libur lebaran dan bahkan diprediksi akan mencapai puncaknya pada 4 ribu sampai 6 ribu kasus per hari.
Kabar baiknya, masyarakat yang sebelumnya menggunakan vaksin Pfizer bisa melanjutkannya dengan vaksin booster Indovac. Adapun ketentuan ini sudah diatur dalam Surat Edaran Nomor IM/02.04/2034/2023 perihal Penambahan Regimen Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster) Bagi Sasaran yang Mendapat Vaksin Primer Pfizer. Ketetapan tersebut diteken Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu.
Adapun berikut ini merupakan kombinasi terbaru vaksin COVID-19 booster di Indonesia dari 7 vaksin primer yang sudah ada merujuk surat edaran terbaru dari Kemenkes RI yang tertanggal 26 April 2023:
1. Sinovac
Booster menggunakan vaksin Sinovac dosis penuh (0,5 ml)
Booster menggunakan vaksin AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml)
Booster menggunakan vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
Booster menggunakan vaksin Moderna dosis penuh (0,5 ml)
Booster menggunakan vaksin Sinopharm dosis penuh (0,5 ml)
Booster menggunakan vaksin Zifivax dosis penuh (0,5 ml)
Booster menggunakan vaksin IndoVac dosis penuh (0,5 ml)
Booster menggunakan vaksin Inavac dosis penuh (0,5 ml)
2. AstraZeneca
Booster menggunakan vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml)
Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)
Booster menggunakan vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
Booster menggunakan vaksin IndoVac dosis penuh (0,5 ml)
3. Pfizer
Booster menggunakan vaksin Pfizer dosis penuh (0,3 ml)
Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)
Booster menggunakan vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml)
Booster menggunakan vaksin IndoVac dosis penuh (0,5 ml)
4. Moderna
Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)
Booster menggunakan vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
5. Janssen (J&J)
Booster menggunakan vaksin Janssen dosis penuh (0,5 ml)
Booster menggunakan vaksin Pfizer dosis penuh (0,3 ml)
Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)
6. Sinopharm
Booster menggunakan vaksin Sinopharm dosis penuh (0,5 ml)
Booster menggunakan vaksin Zifivax dosis penuh (0,5 ml)
7. Covovax
Booster menggunakan vaksin Covovax dosis penuh (0,5 ml)
"Vaksin yang digunakan untuk dosis lanjutan atau booster disesuaikan dengan ketersediaan vaksin masing-masing daerah dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa expire date (ED) terdekat," pesan dr Maxi dalam surat edaran tersebut.
Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
(avk/naf)