Ternyata 3 Zat Ini yang Bikin Vape Tak Lebih 'Aman' dari Rokok

Ternyata 3 Zat Ini yang Bikin Vape Tak Lebih 'Aman' dari Rokok

Hana Nushratu - detikHealth
Kamis, 04 Mei 2023 17:00 WIB
Ternyata 3 Zat Ini yang Bikin Vape Tak Lebih Aman dari Rokok
Vape ternyata sama bahayanya dengan rokok konvensional. (Foto: iStock)
Jakarta -

Otoritas Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) menyebut rokok elektrik atau vape 95 persen tidak lebih berbahaya dibandingkan rokok konvensional. Atas dasar itu, banyak orang yang beralih menggunakan vape sebagai alternatif untuk berhenti merokok.

Namun faktanya, itu merupakan informasi keliru. Catatan editorial The Lancet menilai perkiraan tersebut berdasarkan kepada pendapat sekelompok kecil individu yang tidak memiliki keahlian khusus dalam pengendalian tembakau. Disebutkan juga bahwa tidak ditemukan adanya bukti terkait informasi tersebut.

Anggapan vape tidak lebih berbahaya daripada rokok konvensional juga dibantah Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) Prof Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K). Menurutnya, penggunaan vape memicu sejumlah penyakit paru-paru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya bronkitis, asma, kemudian radang paru-paru atau pneumonia," kata Prof Agus kepada detikcom beberapa waktu lalu.

"Bahkan pneumotoraks atau paru-paru bocor, itu saya pernah menangani yang terkait vape," bebernya.

ADVERTISEMENT

Zat Berbahaya dalam Vape

Dijelaskan Prof Agus, vape mengandung zat berbahaya sama halnya rokok konvensional. Zat-zat tersebut antara lain:

1. Nikotin

Zat nikotin memberikan efek ketergantungan atau adiksi bagi perokok. Nikotin dapat ditemukan dalam vape, maupun rokok konvensional.

"Artinya dia punya potensi terjadi adiksi dan risiko penyakit kardiovaskular karena nicotine addictive disease-nya," ujar Prof Agus.

2. Particulate Matter (PM)

PM yang terkandung dalam vape dan rokok konvensional mengandung zat iritan. Zat iritan dapat memicu penyakit seperti infeksi pernapasan saluran atas (ISPA).

"Jadi risiko penyakit karena iritasi saluran napas, inflamasi, bisa terjadi baik dari rokok konvensional maupun rokok elektronik," ujar Prof Agus.

Di samping itu, uap rokok konvensional dan vape juga berbahaya apabila dihirup. Hal ini dikarenakan PM yang terkandung dalam uap yang terhirup dapat memicu kanker.

3. Karsinogen

Selain PM, vape juga dapat menyebabkan kanker lantaran mengandung zat karsinogen. Pada rokok konvensional, zat karsinogen terdapat dalam tar.

"Riset-riset menunjukkan bahwa cairan rokok elektrik berpotensi menimbulkan kanker karena banyak mengandung bahan karsinogen," kata Prof Agus.

Sementara itu, zat karsinogen dalam rokok elektrik juga dapat ditemukan dalam likuid atau cairan vape. Likuid vape mengandung bahan-bahan karsinogen seperti aldehyde, acrolein, dan zat logam. Hal inilah yang membuat vape memiliki potensi kanker yang sama seperti rokok konvensional.

"Potensi kanker baik dari vape maupun rokok konvensional itu sama," pungkasnya.




(hnu/naf)
Vape Vs Rokok
12 Konten
Vape disebut tak lebih baik dari rokok. Bahayanya ke paru-paru bisa berakhir seperti ini.

Berita Terkait