Seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun di Malaysia meninggal dunia diduga karena sengatan panas atau heatstroke dan dehidrasi. Bocah bernama Muhamad Syamil Aqil itu meninggal di Klinik Kesehatan Balai dekat Bachok, Kelantan, pada Rabu (26/4/2023) pukul 09.27 pagi.
Dalam laporan New Straits Times, Syamil masih sehat dan aktif pada dua hari pertama Idul Fitri. Ia menghabiskan waktu dengan bersepeda di bawah terik matahari.
Namun, pada hari berikutnya Syamil mulai demam. Bocah itu juga mulai muntah pada hari Senin (24/4). Sang ibu, Wanie Alias (32), terus memantau kondisi dan suhu tubuh putranya itu yang masih berada di antara 37 dan 38 derajat Celcius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada Hari Raya Idul Fitri hari keempat (25 April) setelah sholat subuh, saya melihat Syamil sudah sangat lemah dan ketika kami bersiap-siap untuk pergi ke puskesmas, tiba-tiba dia mengalami serangan epilepsi," jelas Wanie.
"Saya langsung membawa anak saya ke Klinik Kesehatan Balai. Sesampainya di klinik, dokter jaga langsung memberikan oksigen dan branula untuk memasukkan cairan. Namun, tiba-tiba denyut nadinya berhenti dan tidak sadarkan diri," lanjutnya.
Syamil langsung ditangani dokter termasuk dengan melakukan kardiopulmoner (CPR). Namun, sang putra tidak bisa diselamatkan. Jenazahnya dibawa ke Unit Forensik Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II (HRPZ II) untuk dilakukan post-mortem atau autopsi.
Hasilnya mengungkapkan bahwa bocah 11 tahun itu meninggal karena sengatan panas dan dehidrasi. Dirjen Kesehatan Kelantan, Datuk Dr Zaini Hussin, juga membenarkan penyebab kematian bocah tersebut.
"Hasil awal dari visum yang dilakukan di bagian forensik HRPZ II ditemukan bahwa anak tersebut mengalami heat stroke dan mengalami dehidrasi," jelas Dr Zaini.
Wanie mengatakan kondisi organ dalam tubuh anaknya sudah mengering. Melihat kasus putranya, Wanie memperingatkan para orang tua untuk selalu memperhatikan kesehatan anaknya yang sering bermain di bawah terik matahari.
"Semua organ dalamnya, termasuk jantung dan ginjalnya kusut atau mengikal. Darah dan cairan di tubuhnya sudah mengering," lanjut dia.
"Saya ingin para orang tua lain untuk memperhatikan apa yang terjadi dari kejadian tragis ini dan tidak membiarkan anak-anak mereka bermain di bawah terik matahari karena suhu akhir-akhir ini cukup tinggi. Harap pastikan anak-anak minum cukup air dan tetap terhidrasi," pungkasnya.
Lihat juga Video 'Tragis! Ayah Tega Bunuh Anak Kandungnya Sendiri di Gresik':











































