.webp)
Perempuan asal Manado, Maria Apriliani Gani berhasil meraih gelar doktor termuda di Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Tak tanggung-tanggung, Maria juga meraih IPK sempurna, 4.00 yang menjadikan dirinya sebagai wisudawan terbaik jenjang S3 Fakultas Farmasi UNAIR.
Maria mengaku tidak pernah duduk di bangku TK dan masuk SD di usia 5 tahun. Kemudian, ia mengikuti kelas percepatan atau akselerasi ketika duduk di bangku SMA.
"S1-nya di Universitas Sam Ratulangi Manado, itu 3 tahun 5 bulan," kata Maria, dihubungi detikcom, Rabu (7/6/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah meraih gelar sarjana, Maria melanjutkan studi magister dan doktor melalui beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul) di UNAIR. Beasiswa tersebut memungkinkan dirinya menempuh pendidikan S2 dan S3 selama 4 tahun.
"Makanya emang sekolahnya cepat, terus ditambah program itu jadi lebih cepat," ujar Maria.
Meraih gelar doktor di usia muda, ia membagikan tips belajar. Kuncinya yaitu mengatur waktu atau time management.
"Misalnya kalau ada deadline itu aku ngerjain deadline dulu, baru rebahan atau main Instagram dan lain-lain," kata Maria.
Trik belajar Maria juga disesuaikan dengan kebutuhannya. Misalnya, ketika diharuskan menghapal, ia meringkas materinya terlebih dahulu.
"Terus dicoba buat pahami apa yang harus dihafal, kemudian hafalan tersebut diucapin secara berkali-kali," ucap Maria.
Maria juga berusaha menguasai materi ketika ingin melakukan presentasi. Hal itu ia terapkan dalam ujian presentasi tesis dan disertasinya.
"Mengantisipasi pertanyaan yang muncul apa aja, pertanyaan yang biasa dilontarkan dosen dari A-Z itu harus dikuasai," ungkapnya.
Pada slide terakhir presentasi, ia juga menyisipkan hasil penelitian serupa yang sudah ada sebelumnya. Hasil penelitian terdahulu membantunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh dosen penguji.
NEXT: Tips Mengatasi Stres Ala Maria
Maria memiliki caranya tersendiri untuk mengatasi stres. Baru-baru ini, ia melakoni berbagai macam olahraga seperti yoga dan berenang.
"Itu membantu banget sih buat work life balance gitu," kata Maria.
Di hari kerja, Maria menghabiskan waktunya di kampus atau cafe untuk mengerjakan pekerjaannya pada pagi hari. Di sore hari, ia baru berolahraga. Seusai berolahraga, ia pulang ke kosannya untuk mandi dan beristirahat.
"Kecuali weekend ada lah jalan-jalannya sama teman. Selain buat stress reliever, bisa juga cari koneksi dan support system (sistem pendukung) melalui hang out sama teman," pungkasnya.
