Punya Sifat Terlalu Percaya Diri, Pertanda Punya NPD? Begini Penjelasan Psikolog

Round Up

Punya Sifat Terlalu Percaya Diri, Pertanda Punya NPD? Begini Penjelasan Psikolog

Hana Nushratu - detikHealth
Jumat, 16 Jun 2023 06:30 WIB
Punya Sifat Terlalu Percaya Diri, Pertanda Punya NPD? Begini Penjelasan Psikolog
Ilustrasi pengidap NPD. (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Istilah Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik belakangan ini sering menjadi topik pembicaraan warganet. Seringkali, warga memahaminya sebagai perilaku narsis, terlalu percaya diri, atau terlalu tinggi self love. Padahal menurut psikologi, penjelasan seputar NPD bisa lebih kompleks dari itu.

Dikutip dari Mayo Clinic, NPD digambarkan sebagai gangguan kesehatan mental seseorang saat terlalu mementingkan kepentingan diri sendiri.
Hal ini senada dengan pernyataan psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, Psi yang menyebut pengidap NPD cenderung merasa bisa melakukan segala hal sendiri, tanpa turun tangan orang lain.

"Jadi orang-orang yang NPD ini, mereka betul-betul membutuhkan keteguhan yang terus-menerus dan berlebihan, keistimewaan, perlakuan khusus walaupun mereka sebenarnya biasa saja di situ," ungkap Nina dalam siaran detikPagi, Kamis (15/6/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka berharap diakui superior, padahal prestasinya biasa saja. Banyak sekali fantasi yang mereka alami, kesuksesan, kecantikan, ini-itu dan sebagainya yang sebenarnya nggak seperti itu," sambungnya.

Umumnya, orang-orang dengan NPD biasanya merasa tidak membutuhkan orang lain. Namun, ketika mereka memutuskan untuk terbuka, ada motif di baliknya.

ADVERTISEMENT

"Dia ini sangat bersifat memanfaatkan orang lain. Kadang-kadang merasa butuh orang lain, nggak butuh orang lain. Kalau sampai menyenangkan orang lain, mungkin ada satu yang betul-betul dia butuhkan. Lebih karena membutuhkan bantuannya, tapi juga mungkin kelihatan sombong," jelas Nina.

"Tapi sebetulnya bukan yang terlalu dan berempati ke orang lain. Jadi empati ke orang lain itu kurang banget bagi mereka yang punya narcissistic personality disorder," lanjutnya.

Penyebab NPD

Nina menjelaskan ada sejumlah faktor yang memicu gangguan kepribadian narsistik, di antaranya:

1. Genetik

Nina menyebut faktor genetik berperan dalam kepribadian seseorang yang mengidap NPD. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait hubungan antara genetik dan NPD.

2. Lingkungan

Selain itu, NPD juga bisa dipicu oleh pola asuh orang tua yang terlalu mengagumi anaknya. Pada beberapa kasus, sikap tersebut membuat anak merasa dirinya spesial dan selalu patut mendapatkan perlakuan khusus dari lingkungan sekitar.

"Tapi juga yang kemudian dilihat sebagai dia memang punya pengaruh budaya atau pengalaman dengan orang tuanya. Misal orang tuanya terlalu mengagumi anaknya ketika dibesarkan," jelas Nina.

NEXT: Pengalaman Traumatis hingga Riwayat Penyakit Mental Lainnya

3. Pengalaman Traumatis

Sejumlah kasus NPD juga bisa dipicu oleh pengalaman masa lalu. Biasanya, gangguan kepribadian ini timbul ketika seseorang yang mengalami kecelakaan tetapi harus menyelesaikan segalanya sendiri. Sehingga, muncul pemikiran bahwa ia bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

"Bisa dibilang bawa mereka yang mengalami NPD itu seringkali sebetulnya adalah reaksi terhadap situasi-situasi yang pernah mereka alami di awal kehidupan mereka. Contoh, pernah punya peristiwa traumatik sehingga mereka betul-betul hanya bisa percaya pada dirinya sendiri," ungkap Nina.

"Tidak ada yang bisa diandalkan kecuali dirinya sendiri dan dia belum betul-betul move on dari peristiwa traumatik tersebut. Kemudian keluarga yang sangat mengabaikan anak tidak ada sentuhan baik, obrolan baik, mungkin anak ini merasa semuanya saya bisa sendiri," sambungnya.

4. Penyakit Mental yang Diidap Sebelumnya

Selain tiga penyebab di atas, NPD juga bisa dilatarbelakangi oleh gangguan mental yang telah diidap sebelumnya seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Obsessive Compulsive Disorder (OCD), dan lainnya.

"Jadi, dalam proses-proses masalah kesehatan mental tertentu, kadang-kadang tuh tidak betul-betul sembuh dari kondisi sebelumnya," kata Nina.

"Justru dia berkembang nih mengalami symptoms (gejala) lainnya dan kemudian berkembang ke gangguan lainnya, antara lain gangguan kepribadian narsisistik ini," lanjutnya.

Menurut Nina, NPD muncul dalam diri seseorang secara perlahan-lahan. Sehingga, kondisi ini hanya bisa didiagnosis di kalangan orang dewasa. Sebab, kepribadian anak masih terus berkembang seiring bertambahnya usia.

"Awalnya adalah ADHD sebagai seorang anak, bisa juga kemudian karena proses tertentu berkembang ke NPD tadi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(hnu/vyp)

Berita Terkait